“Sekali Layar Berkembang, Surut Kita Berpantang”, Jadi Tema Mucablub MPC Pemuda Pancasila Sumenep

Sumenep, Jatim| suaranasionalnews.co.id Bupati Sumenep KH A Busyro Karim mengajak Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kabupaten Sumenep tetap eksis dan turut berperan dalam pembangunan di Kabupaten Sumenep.

“Saya berharap jajaran Pemuda Pancasila Sumenep selalu memberikan warna positif dengan berbagai peran dan kegiatannya untuk mendorong pembangunan di segala sektor,” ujar Busyro Karim saat membuka Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) MPC PP Sumenep, di Gedung Serbaguna PT. Garam Kecamatan Kalianget. Sabtu, 7 Nopember 2020.

Muscablub MPC PP Sumenep dibuka secara Bupati Kiai Busyro dengan ditandai pemukulan gong, didampingi Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk KH Hazmi Basyir, dan Ketua MPC PP Sumenep Achmad Yunus.

“Semoga Mucablub MPC Pemuda Pancasila Sumenep berhasil memilih pengurus yang mampu membawa organisasi lebih maju dan bermanfaat bagi masyarakat,” harap Kiai Busyro.

Kiai Busyro berharap Mucablub PP Sumenep ini mampu menghasilkan kader luar biasa sehingga organisasi benar-benar memberikan darma baktinya kepada masyarakat. Seluruh pengurus Cabang Pemuda Pancasila Sumenep juga bisa mengaktualisasikan diri melalui peran dan kegiatannya seiring perkembangan zaman.

“Saya menunggu kiprah MPC dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila Sumenep untuk pembangunan di Sumenep, meskipun saya pribadi pada tahun mendatang tidak menjabat lagi sabagai Bupati, karena telah berakhir masa tugasnya,” tegasnya.

Dalam sambutannya Ketua MPC PP Sumenep Achmad Yunus mengatakan telah menyusun berbagai program kegiatan untuk mengawal, menjaga dan mempertahankan Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia.

“Kami siap bersinergi dengan organisasi masyarakat lain untuk bersama-sama menerapkan dan menghabituasi nilai-nilai Pancasila dengan konsep kekinian demi melawan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila,” ujarnya.

Yunus menambahkan sengaja mengundang dan akan memasukkan unsur kiai dalam kepengurusannya sebagai pembeda dibanding Pemuda Pancasila di daerah lain.

“Kita ingin mengubah pola pandang masyarakat dalam melihat organisasi Pemuda Pancasila yang biasa dipandang hanya berisi orang-orang sangar bahkan preman,” ujarnya.

Menurut Yunus, Sumenep sangat melekat dengan kultur pesantren. Kiai, sambungnya, merupakan tokoh yang dijadikan panutan masyarakat dalam berbagai hal.

“Jadi kita ingin menyesuaikan dengan kultur kesantrian kita. Hal ini juga akan memudahkan penanaman nilai-nilai Pancasila kepada pemuda khususnya masyarakat Sumenep,” ujarnya.

Acara pembukaan Muscablun PP Sumenep bertema “Sekali Layar Berkembang, Surut Kita Berpantang” itu dirangkai dengan orasi kebangsaan oleh salah pengasuh pengasuh KH Moh Shalahudin A Warits alias Ra Mamak dengan tema bertema “Spiritualitas Pancasila”. (And/Tiem)