Terindikasi KKN Pembangunan DAK Kepsek SDN 1 Mulya Kencana Lempar Batu Sembunyi Tangan

Tulang Bawang Barat | suaranasionalnews.co.id 

Adanya Dugaan Praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di Sekolah Dasar(SD) Negeri 1 Mulya Kencana, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat mulai tercium.

Hal itu terlihat dalam pengelolaan dana pembangunan Jamban pada sekolah tersebut dengan memberikan kualitas material yang tidak sesuai Rencana Anggaran Belanja (RAB).

Saat diberitakan kepala sekolah mengklarifikasi terkait pipa paralon yang terpasang pada pembangunan Jamban tersebut tidak menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu pipa tipis bermerk (Ceylon,red).

Meri kepala Sekolah SD N 1 Mulya Kencana mengklaim bahwa belanja pada material pembangunan tersebut dilakukan oleh kepala tukang yang bekerja, hal itu seakan-akan dirinya tidak melakukan perbuatan tersebut seperti pepatah mengatakan lempar batu sembunyi tangan.

“Saya tidak tahu merk apa pipa paralon itu karena saya emang perempuan, maka saya serahkan kepada tukang untuk membelinya, itu juga sudah diganti pakai pipa paralon merk rucika SNI cuma satu batang saja yang diganti, dalam pembangunan ini saya hanya penanggung jawab, kalau bicara masalah lainnya ada pada panitia pelaksana,” ucapnya ,Kamis(27/8/2020).

Terpisah salah satu tukang mengatakan bahwa pihaknya hanya melakukan pemasangan saja, karena dirinya selaku tukang tidak berhak untuk membeli material.

“Sudah di ganti semua pak pipanya habis 5 batang, kita cuma masangnya saja mas,” jelasnya.

Sementara itu, komite sekolah SD N 1 Mulya Kencana membenarkan bahwa berbagai material yang terpasang tidak memenuhi standar alias tidak berkualitas, namun dirinya selaku panitia pelaksana tidak sepenuhnya memiliki wewenang dalam pengelolaan anggaran tersebut.

“Ya kalau masalah material sepenuhnya kepala sekolah buk Meri yang membelikan, saya hanya mengawasi saja. Material seperti itu ya sih emang gak masuk, seperti rangka baja yang didepan itu mau di ganti, kalau pipa nanti kita koordinasikan ke buk Meri dulu,” kata Sarpono beberapa hari yang lalu.

Dari pernyataan kepala sekolah SD Negeri 1 Mulya Kencana terlihat melemparkan persoalan tersebut kepada tukang untuk menutupi perilaku adanya dugaan praktik KKN untuk meraup keuntungan besar oleh dirinya. Sedangkan meski pembangunan Jamban tersebut sudah di ganti pipa paralon dengan kwalitas paralon SNI namun hanya sebagian saja, beberapa biji paralon masih menggunakan kualitas bobrok alias tipis yang sudah terpendam di tanah dan di semen.

(Tim)