Hairul Anwar, Selalu Menjalin Silaturahim Dengan Alim Ulama

Sumenep, Jatim| suaranasionalnews.co.id Rahasia sukses sosok Hairul Anwar mulai terkuak, mulusnya perjalanan karir dari pengusaha muda asal Pasongsongan tersebut ternyata tak lepas dari kebiasaan lamanya, selalu jalin dan mempererat tali silaturahim pada para kyai maupun alim ulama.

Menurut Hairul, dengan gemar melakukan hal tersebut, kita bisa mendapatkan syafaat, pencerahan, serta kesejukan pada hati.

“Kita akan banyak mendapatkan manfaat dengan rutin sowan pada para kyai dan alim ulama, hati kita makin terasa lapang, sejuk penuh keikhlasan,” ujarnya.

Kyai dan para alim ulama akan beri pencerahan pada umat, bagai oase yang hadirkan kesegaran batin dalam menjalani kehidupan.

“Dengan pencerahannya, batin kita akan terasa damai. Imbasnya hidup kita menjadi lebih tenang, sehingga bisa fokus dalam mengerjakan segala urusan pekerjaan,” imbuhnya.

Diakui oleh Hairul, lansir dari matamadura, dirinya sebenarnya masih berasal dari lingkungan pondok pesantren. Ayahnya merupakan alumni Ponpes Tebuireng Jombang, sedangkan ibu berasal dari Dempo, Kecamatan Ambunten, yang notabene masih ada kekerabatan dengan Kyai Thaifur dan Kyai Suhail.

Hairul memang diketahui selalu menjalin hubungan baik dengan semua tokoh agama yang ada di Kabupaten Sumenep, bahkan pada pengasuh Ponpes Al Karimiyah Braji, KH. A. Busyro Karim. Dan sudah menjadi pesan dari orang tuanya agar selalu dekat, hormat dan mengasihi para kyai.

“Ayah alumni Tebuireng, sedangkan ibu masih ada ikatan keluarga dengan Kyai Thaifur dan Kyai Suhail. Sudah jadi pesannya untuk selalu mendekatkan diri pada kyai,” terangnya.

Pada kesempatan kali ini, Hairul berkunjung ke kediaman Kyai H. Bahid, Tokoh agama sekaligus pengasuh dari Pondok Pesantren Al-Karawi, Desa Ketawang Kec. Ganding, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Kamis malam (09/04/2020).

“Kita wajib untuk selalu menjaga hubungan baik dengan para alim ulama. Wajib kita hormati dan kita jaga, karena beliaulah yang selalu menjaga ummat demi tegaknya ajaran Allah SWT,” ucap Hairul.

Sesampai di kediaman KH. Bahid, tampak puluhan tamu telah berkumpul, bersilaturahim pada pengasuh Ponpes Al – Karawi tersebut. Setelah bersalaman, Hairul dipersilahkan duduk di deretan kosong sebelah timur bagian utara.

Tidak menunggu lama, KH. Bahid langsung menanyakan maksud dan tujuan dari Hairul berkunjung ke kediamannya. Setelah mendapat jawaban dari Hairul, sontak seisi ruangan menjadi senyap, fokus pada percakapan antara KH. Bahid dan Hairul.

“Sampeyan se acalona Wabup Sumenep, pas pasera calon bupati na. (anda yang mencalonkan diri sebagai Wabup Sumenep, terus siapa yang mencalonkan sebagai bupati ? ),” tanya KH. Bahid.

Dengan tegas Hairul menjawab bahwa Fattah Jasin lah yang akan mencalonkan diri sebagai Bupati Sumenep.

“Pak Fattah Jasin yang akan mencalonkan bupati,” jawab Hairul singkat.

Setelah itu, dilanjut dengan pertanyaan siapa saja yang akan ikut pada Pilbup Sumenep nanti, dan setelah mendapat jawaban, KH. Bahid menimpali bahwa Pilbup Sumenep akan berlangsung dengan ketat.

“addu duwa’. Sengit neka (calon dua. Pilkada ketat,red),” pungkas KH. Bahid sambil diiringi rasa penasaran oleh semua tamu yang hadir saat itu.

Setelah menginjak pukul 21.35 WIB, Hairul memutuskan untuk berpamitan, dikarenakan sudah mulai larut malam dan masih banyak tamu lain yang menunggu untuk silaturahim ke KH.Bahid.

Hairul juga menyempatkan diri untuk menyalami semua orang yang ada di kediaman KH. Bahid. Terlihat di wajah mereka rasa simpatik, respect akan sikap Hairul. Dan hampir kesemuanya ikut mendoakan agar niatan Hairul jadi kenyataan.

“Malar mogha eparengi tekka hajat (Semoga yang dihajatkan bisa terkabul),” ujar mereka, mengiringi Hairul sampai masuk mobil. (And, HR)