Kodim 0827/Sumenep Dukung Penuh Ops. Patuh Semeru 2019

Sumenep – Sesuai dengan kebutuhan jajaran Polres Sumenep, Kodim 0827/Sumenep mengeluarkan satu pleton pasukan guna mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Semeru 2019, dalam rangka cipta kondisi hasil putusan Mahkamah Konstitusi tentang hasil Pemilu Pilpres 2019, bertempat di Mapolres Sumenep. Kamis 29/08.

Operasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap UU No 27 tahun 2009 tentang lalu lintas angkutan jalan guna mewujudkan Kamseltibcar Lantas Polri khususnya Polantas sebagai penegak revolusi mental serta pelopor tertib sosial diruang publik wilayah hukum Polres Sumenep.

Dalam apel tersebut hadir Kasdim 0827 Sumenep Mayor Inf R. Hendro Prapto Mukti, Ahmad Bukhori, SH. MH Ketua pengadilan Negri Sumenep, Kepala Kejaksaan Negeri Sumenep,Djamaluddin SH. MH, Asisten Pemerintahan Kab. Sumenep Saiful bahri, Dishub Sumenep R.P Syarif B, Ketua Senkom Sumenep Bambang S, perwakilan Dinkes Sumenep Kusmawati, Kasi Trantibum Satpol PP Sumenep Nurhartatik, Kemenag Sumenep Mohammad Sadiq, Kadisdik Sumenep Bambang Irianto dan PU Binamarga Agus S. serta peserta apel dari beberapa komponen lainnya.

Mayor Inf R. Hendro Prapto Mukti melalui Penerangan Kodim menjelaskan, kehadiran anggota Kodim 0827/Sumenep merupakan permintaan dari Polres Sumenep, dan hal tersebut sudah menjadi hal yang biasa, sebagai bentuk sinegritas TNI-Polri dan komponen lainnya dalam menyukseskan Giat Operasi Polres Sumenep.

“Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab Pihak TNI atau Kodim 0827, selalu ikut berpartisipasi dalam membantu tugas Polri dan itu telah dikoordinasikan melalui Perintah Komando Atas,” ungkapnya.

Dalam Apel Gelar Pasukan tersebut diikuti oleh 6 SST dari Kodim 0827/Sumenep, gabungan unit POM dan Propos Polres, Dishub, Satpol PP dan Senkom kemudian 1 SSR kelompok Perwira dan 1 SSK dari

Wakapolres Kompol Andi Febrianto Ali, S.E sebagai pemimpin Apel menyampaikan amanat Kapolda Jatim, dalam urusan kepadatan penduduk, Propinsi Jawa Timur merupakan wilayah yang menduduki peringkat kedua setelah Jawa barat, dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi pastinya akan menimbulkan adanya suatu permasalahan. Salah satunya berimbas pada masalah transportasi, kebutuhan masyarakat yang tinggi terhadap sektor transportasi menjadi dasar akan adanya kecelakaan dijalan raya.

Berdasarkan data ditlantas polda Jatim angka laka lantas di jawa timur masih cukup tinggi dan bahkan cenderung mengalami kenaikan hingga 0,70% hingga Juli 2019.

Untuk itu, operasi kali ini berbeda dengan tahun- tahun sebelumnya, tidak secara terpusat namun operasi dilaksanakan secara mandiri kewilayahan sehingga baik secara administrasi maupun teknis dilapangan berdasarkan kebijakan kasatwil yang disesuaikan dengan kerawanan masing-masing.

“Operasi ini akan berlangsung selama 14 hari dimulai tanggal 29 Agustus sampai dengan 11 September 2019, secara serentak di seluruh wilayah hukum Polda Jawa timur,” pungkas Wakapolres. (and/pendim)