Ratusan Prajurit Korem 091/ASN dan Personel Gabungan Padamkan Hutan dan Lahan Desa Tani Bakti

Samarinda – Kobaran api melahap puluhan hektar hutan dan lahan di desa Tani Aman Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara, termasuk lahan pertanian.

Angin kencang membuat penyebaran api cepat meluas, bahkan hampir memasuki daerah permukiman warga setempat.

Akibat kebakaran tersebut membuat kerugian kebun para petani di desa tersebut.

Sedangkan untuk korban yang mengalami kecelakaan atas nama Aris 30 tahun mengalami luka bakar perut dan lengan, sedangkan Ahmad 41 tahun kaki kanan patah, Wahyu 28 tahun mengalami patah tangan sebelah kanan dan ibu Waginem kenak ispa, sedangkan korban luka-luka di evakuasi ke rumah sakit terdekat.

Sebanyak 300 personel gabungan dari Korem 091/ASN  Kepolisian, Basarnas, Tagana, PMI, Satpol PP, Pemadam Kebakaran dan masyarakat, dari berbagai satuan dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang ada di desa Tani Aman Kec. Loa Janan Kab. Kutai Kartanegara, Kamis (21/11/2019).

Penyebab kebakaran yang terjadi di karenakan faktor alam dan juga adanya unsur kesengajaan atau ulah dari warga yang tidak bertanggung jawab yang sengaja membakar lahan untuk membuka lokasi perkebunan.

Sedangkan Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) menetapkan status siaga satu kebakaran hutan dan lahan yang berlaku sampaikan satu bulan ke depan. Status ini ditetapkan karena titik api (hotspot) di Kabupaten ini terus meningkat.

Mengingat status ini, Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi perhatian serius pemerintah. Berbagai kegiatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan lebih diintensifkan.

Seperti diketahui hingga saat ini Kukar masih  ditemukan banyak titik panas, kondisi ini sangat dikhawatirkan api membesar dan menyebabkan asap sehingga mengganggu permukiman tersebut.

Kapenrem 091/ASN Kapten Arh Asrul Azis mengatakan bahwa kegiatan Pemadaman kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kutai Kartanegara ini adalah simulasi Latihan Korem 091/ASN demi menunjang kesiapsiagaan para personel bila terjadi kebakaran hutan dan lahan yang sesungguhnya.

“Sehingga bisa terlaksana suatu konsep strategis penanggulangan bencana alam dengan membangun pola kerja sama terpadu yang efektif dan efisien berupa Rencana Operasi Penanggulangan Bencana Alam, yang dapat digunakan sewaktu-waktu,” ujarnya.

Penrem 091/ASN.