YUSUF ANAK SMP NEGERI 1 KALIPURO TERPILIH PEMAIN SEPAK BOLA TERBAIK MEWAKILI BANYUWANGI

Banyuwangi, Anak – anak didik memiliki semangat yang gemilang dari usia 15 tahun duduk di kelas 8 dan 9 memiliki bakat dan prestasi yang di anggap mumpuni Sekabupaten Banyuwangi yang terpilih untuk mewakili Kota Gandrung yang menunjukan kecintaannya pada Banyuwangi, bahwa merekalah salah satu anak – anak yang  berbakat dan berkreasi, berprestasi  membawa nama harum Banyuwangi, pertandingan Sepak Bola Gala Siswa Indonesia (GSI) yang di adakan di lapangan Cavelery Surabaya Provinsi Jawa Timur di ikuti oleh 18 peserta usia 15 tahun, Selasa 24 September 2019.

Dari seluruh SMP Negeri Sekabupaten Banyuwangi yang sangat luar biasa semagat berprestasi ini perlu di tingkatkan agar bisa di kembangkan suatu didikan lebih extra spektakuler atau bisa di ultimatum secara tehnik harus di maksimalkan memerlukan perhatian khusus dari Dinas Pendidikan Dispora, Koni dan Pemerintah daerah Banyuwangi.

Untuk semagat anak didik ini di perlukan fisik dan kesehatan extra supaya keinginannya tercapai menjadi pemain yang handal di pertandingan Sepak Bola yang berprestasi Profesional, dengan demikian anak – anak  Banyuwangi bisa masuk group timnas, sehingga dapat di latih oleh time Nasional yang di harapkan mendapatkan prestasi juara.

Jadi yang bisa ikut bertanding untuk mewakili anak Banyuwangi ke Surabaya nanti adalah YUSUF EKA DARMAWAN.

Yang dapat dari salah satu pemain yang terpilih mewakili Sekabupaten Banyuwangi yaitu nama YUSUF EKA DARMAWAN berusia 15 tahun bertempat di jalan Lingkar Ketapang, Sekolah SMPN 1 Kalipuro  mengatakan,”saya dan satu team berangkat dari Banyuwangi untuk mengikuti pertandingan Gala Siswa Indonesia (GSI) di Lapangan Cavelery Surabaya tingkat Provinsi Jawa Timur dengan di ijini restu dari orang tua dan juga di dukung oleh sekolahan, dan dinas pendidikan. saya dan satu team merasa seperti mimpi bisa bertanding mewakili Banyuwangi,” katanya.

Tapi al hasil ketika bertanding disurabaya menang sama group Tulung Agung, akan tetapi apa daya ketika team kami ini kalah sama time dari group Blitar, dan akhirnya kami pulang dengan kecewa, ini semua kulakukan atas kerja keras kekompakan suatu time yang solid walaupun harapan kami belum bisa mewujudkan untuk Banyuwangi, mudah mudahan kelak bila saya dan team  masih bisa di perjuangkan oleh sekolah tetep bisa ikut main sepak bola harapan saya dari hati kecil, saya berusaha terus untuk bisa mengharumkan nama baik Banyuwangi nanti akan saya dan rekan satu time saling berlatih supaya kami dapat peluang nantinya yang lebih extra,” tambah Yusuf.

Inilah suatu aset yang di miliki Banyuwangi dari anak – anak muda yang berbakat dengan penuh kreasi prestasi bukan hanya bisa di ajak sesaat setelah ada pertandingan terus bubar atau selesai, akan tetapi harus terus di kembangkan dan di perhatikan oleh Pemerintah daerah mendapat latihan keras lagi di Karantina, agar mereka berusaha untuk meraih keberhasilan yang memuaskan, dan anak Banyuwangi selama ini butuh di suport serta dukungan dari Pemerintah, untuk kedepanya agar Pemerintah selalu memantau upaya anak yang berkualitas mutu pemain terbaik di Banyuwangi nantinya.

Harapan saya dan rekan satu time kami bekerja keras untuk latihan lebih spektrakuler, agar bisa kami raih cita – cita kami bisa cepat terwujud demi memperjuangkan nama baik Banyuwangi ini dapat proritas dari time Nasional dan bisa menjadi anak Bangsa Negara Indonesia. (Hry)