Tak Atur Jarak, Demo Mahasiswa Sidrap Tak Patuhi Protokoler Kesehatan

Sidrap | suaranasionalnews.co.idAksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah masyarakat di Kantor Kejaksaaan menuai protes dari warga Sidrap.

Pasalnya, ditengah perjuangan Pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Disiense 2019, justru terabaikan oleh kepentingan pribadi oknum yang tidak memihak sistem Protokoler Kesehatan.

Demo yang dilakukan puluhan orang yang mengatasnamakan diri Solidaritas Masyarakat Sidrap (Somasi), dikantor Kejaksaan Negeri Sidrap, Selasa (25/08/2020) tidak mencerminkan sama sekali aksi Sosial Distancing karena mereka berdemo tidak memperhatikan sepenuhnya protokoler kesehatan.

“Memang ada sebagian yang memakai masker, tapi itu takengatur jarak kontak fisik. Ini sama saja tidak patuhi aturan protokoler kesehatan. Kami masyarakat Sidrap selalu disiplin sosial distancing, tapi tingkah laku para pendemo seenaknya buat aksi yang mengancam penyebaran wana. Janganlah hanya kepentingan politik kalian utamakan sementara kesehatan masyarakat lainnya tetabaikan,”kesal Ibu Irmayanti diamini Sanusi kepada sejumlah awak media, Kamis (25/08/2020) tadi.

Kedua warga Pangkajene, kecamatan Maritengngae, Sidrap ini, menyesalkan sikap para pendemo tidak mementingkan kesehatan masyarakat lainnya.

“Kita tidak mempersoalan penyampaian aspirasi mereka, tapi tolonglah, daerah Kita sendiri masih belum aman dan zona metah terhadap penyebaran kasus qabah Corona ini. Ini kayak terkesan dipolitisir dan dipaksakan saja aksi itu,”kesalnya lagi.

Diketahui saat ini kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sidrap mencapai 130 orang.

Namun, dibalik itu ada kabar mengejutkan ditengah perjuangan Pemerintah Kabupate
(Pemkab) Sidrap terus berupaya keras melawan penyebaran virus mematikan tersebut.

Tim Satgas Penanganan Covid-19 merilis data jika adanya 592 warga Sidrap yang memiliki riwayat kontak erat dengan warga yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Bukan hanya itu. Selain terdapat 592 warga dengan kasus probable atau kontak erat dengan terkonfirmasi positif COVID-19, Satgas Penanganan COVID-19 Sidrap juga menyebut adanya 170 warga Sidrap yang suspect.

Itu berarti masa pandemi di Kabupaten Sidrap tidak bakalan berakhir lantaran oknum-oknum masyarakat yang masih membandel tidak disiplin menerapkan protokoler kesehatan.

Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Pemkab Sidrap, Ishak Kenre SKM MKes, mengatakan jika kasus penderita COVID-19 akan terus bertambah jika masyarakat mengabaikan sistem penerapan New Normal Protokoler Kesehatan.

Menurut Ishak, adanya dugaan 592 warga terkontak erat dengan penderita itu merupakan hasil pelacakan kontak erat yang dilakukan tim COVID-19 Puskesmas se-Sidrap yang bahu-membahu menemukan semua orang yang pernah kontak erat dengan kasus terkonfirmasi positif COVID-19.

Kendati demikian, sambungnya, hal itu belum dapat pastikan bahwa 592 warga yang pernah kontak rrat dengan terkonfirmasi COVID-19 serta 170 orang yang suspect tersebut, serta merta langsung dinyatakan positif COVID-19.

“Kenapa? sebab, itu baru melalui hasil pelacakan kontak rapid tes (RDT) dan belum dilakukan uji Swab/PCR,” kata Ishak.

Menurutnya, sikap terbuka Tim Satgas Covid-19 Pemkab Sidrap berdasarkan hasil pelacakan kontak erat oleh Tim COVID-19 Puskesmas se-Sidrap itu, dimaksudkan agar masyarakat lebuh waspada dan lebuh patuh di dalam menjalankan protokol kesehatan

Terutama penggunaan masker, menjaga jarak fisik, sering-sering cuci tangan pakai sabun dan menghindari kerumunan yang tidak penting.

“Jadi, ini usaha serius sekaligus salah satu strategi utama yang dilakukan tim Satgas COVID-19 Pemkab Sidrap dalam upaya memutus mata-rantai penularan COVID-19 dengan melakukan pelacakan kontak, testing dan edukasi terus-menerus dengan menerapkan protokol kesehatan,” kata Ishak

Dikatakannya, langkah yang akan ditempuh tim Satgas Penanganan COVID-19 Pemkab Sidrap ke depan, yakni melakukan uji Swab/PCR kepada warga yang telah di identifikasi memiliki riwayat kontak erat dan suspect.

Nantinya, sambung Ishak, bagi warga yang dinyatakan positif akan dilakukan penanganan lebih lanjut melalui penanganan atau perawatan khusus, agar tidak menginfeksi orang lain. Jika tidak, bukan mustahil akan membentuk klaster baru.

Disampaikannya, akumulasi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Sidrap, sudah mencapai angka 130 orang, dengan angka kesembuhan sebanyak 115 orang dan 2 orang meninggal dunia.

“Artinya, masih ada 13 kasus aktif COVID-19 di Sidrap. Diantaranya, 8 orang isolasi mandiri, 1 orang di rawat di rumah sakit dan 4 orang menjadi duta COVID-19,” ujarnya. (Leodepari/Fajar Udin)