Proyek Ondelagh Tiyuh Marga Kencana Diduga Tak Transparan 

Tulang Bawang Barat – Menindak lanjuti pemberitaan proyek ondelagh Tiyuh Marga Kencana Diduga tidak transparan, dengan tidak adanya plang nama proyek. Nur Edi Selaku kepala Tiyuh Marga Kencona mengklaim bahwa proyek tersebut bukan pekerjaan milik tiyuhnya, namun milik PU.

Saat di temui di rumah kediamannya Jum’at (27/08/2021), Nur Edi Menuturkan Dirinya tidak mengetahui adanya proyek onderlagh yang di bangun oleh dinas PU.

” Jujur saja saya belum liat kerjaan itu, waktu itu saya pernah diberitahu sama kelompok tani disitu katanya udah dikerjain peroyek PU cuma yang ngerjain kayaknya warga-warga situ, kelompok tani itulah. Saya juga belum liat cuma tadi saya nanya sama yang ladangnya disitu, saya bertanya apa kerjaannya jelek saya bilang gitu, lantas mereka jawab bagus pak.” Tuturnya Nur Edi, menirukan bahasanya warganya.

Dengan tegas Nur Edi mengatakan bahwa pekerjaan onderlagh yang ada di RK 1 bukan pekerjaan tiyuh, melainkan proyek Dinas PU.

” Pokonya itu pekerjaan PU jadi bukan dana desa, yang dana desa yang di RW 10 RK 2, volume 3 x 250 meter dan bersumber dari dana desa tahap ke 2.” Tegasnya Nur Edi.

Selanjutnya Nur Edi menambahkan, Mengenai pekerjaan milik dinas PU sebenarnya dirinya sebatas mengetahui sewaktu adanya profosal, saat proses pengerjaan dirinya tidak di beritahu oleh pihak yang mengerjakannya.

“Udah selesai, lihat dulu lah. sudah dapet toh kata saya, dapat pak 350 M tapi dikerjain 360 M terus tadi saya tanya sama warga disitu, emangnya proyek ini enggak ada papan nama Tah.? Enggak pak.” Kata Nur Edi (menirukan perkataan warganya’red).

Dengan gamblang Nur Edi mengatakan bahwa pekerjaan proyek onderlagh yang di kerjakan oleh pihaknya (Tiyuh) tidak ada masalah dan proses pekerjaannya pun Sdh sesuai dengan spek atau petunjuk proses pekerjaan.

” Kalau proyek kita,,tidak ada masalah. Yang mengerjakannya pun warga sekitar.” Jelasnya nur Edi.

Terpisah,saat beberapa awak media mengkroscek pekerjaan proyek onderlagh yang sebutnya sudah tidak adanya masalah atau sudah sesuai dengan prosedur pekerjaan. Beberapa awak media menemukan kejanggalan di lapangan, diantaranya, susunan batu tidak berdiri alias tertidur. Pasir dasar sebelum pemasangan batu hanya ada di beberapa bagian alias tidak rata adanya pasir dasar. Susunan batu pengunci bagian kiri kanan, hanya tersusun rapi namun tidak di yang di tanam Dan terdapat banyak rumput yang nampak bermunculan dari susunan batu yang ada alias di duga tidak adanya upaya pembersihan sebelum batu di gelar.(Jun/tim)