Petani Garam Menjerit “Apa Penyebab Harga Garam Dimadura Tidak Stabil..?

Sumenep, Jatim|suaranasionalnews.co.id Menjadi pembicaraan hangat dikalangan para petani garam diwilayah madura mulai dari ujung timur pulau madura sampai saat ini mengeluhkan harga jual garam yang kian merosot.

Hal apakah yang menjadi penyebab merosotnya harga jual garam disaat ini..? mungkinkah hasil panen yang kurang baik atau ada sebab lain ?

Setelah beberapa hari kami beserta team media menelusuri kebeberapa wilayah ditempat mayoritas petani garam yang sebagian besar hidupnya bertani garam juga menjadi sumber penghidupan serta harapan ketika hasil panen garam bisa terjual dengan harga yang sesuai.

Kami mencoba mendatangi seorang petani yang mana hasil panen garamnya masih belum terjual,awalnya kami menyangka sengaja ditimbun.

Setelah bertemu dengan pemilik garam tersebut kami menanyakan ”Aponapah mak gik bennyak buje neka ponapah keng lakar tak ejuwel ?”karena memang mayoritas penduduk desa terpaksa kami bertanya dengan bahasa madura.

Yang mana pertanyaan kami “kenapa garam ini kok masih banyak apa sengaja mau ditimbun”!

Bapak yang kami sengaja disamarkan nama dan alamat juga menjawab “Mak etimbuna pak kaule ajuwele tak mungkin polana argeh tak sesuai sareng biayanah pak,” Sajen abid sajen modeh”!

(Saya bukan mau nimbun garam pak mana bisa kami jual sedangkan harga murah dan tidak cukup dengan pembiayaan yang kami keluarkan).

Apa sebabnya kok harga menurun beliaunya juga tidak tahu tentang turunnya harga garam.

Sehingga kami tetap mencari tahu sebab turunnya harga jual garam karna memang pulau madura penghasil garam terbaik.

Hingga kami bersama team dipertemukan dengan ketua paguyuban petani garam untuk mencari tahu hal yang menyebabkan tidak stabilnya harga garam.

Sesampainya dirumah beliau kami memperkenalkan diri sekaligus meminta penjelasan tentang keluh kesah para petani garam.

Beliau juga memperkenalkan diri”saya Haji Samsuri ketua paguyuban petani garam di madura”tegasnya.

Dengan santun beliau juga berkenan dengan kedatangan kami bersama team ”dengan semangat kami mengkonfirmasi apa yang menjadi penjelasan dari petani yang pertama kami temui.

Kenapa disekitar daerah disini masih banyak garam yang masih belum terjual”?

Beliau menjelaskan,”begini kenapa petani sampai saat ini masih banyak hasil panen garam yang ngendap,dikarenakan pemerintah terlalu dini membuka peluang bagi importir garam dari luar, itu salah satu sebab banyak petani tidak bisa menjual hasil panen garamnya.

Yang kedua, entah apa dari pemerintah “apa ada campur tangan mafia garam ? sehingga harga jadi tidak stabil ”ujarnya…

Kami mas sampai saat ini juga ikut berfikir kasihan para petani garam kalau terus menerus dipermainkan dengan harga.

Makanya mas kami selaku ketua paguyuban petani garam masih menyelidiki tentang permainan harga,juga kami berharap kepada pemerintah kasihani nasib para petani garam yang ada diwilayah madura.”ungkapnya.

Dan segera tindak tegas para mafia jual beli garam yang jelas-jelas merugikan petani itu, harapan saya kedepan, mudah-mudahan keluhan para petani garam dapat didengarkan dan disikapi secara baik oleh pemerintah.”tegasnya.

Dari beberapa penjelasan ketua paguyuban petani garam kami juga berharap agar secepatnya harga jual garam diwilayah madura kembali stabil dan normal sehingga kesejahteraan para petani garam dapat tercapai.

(Adduk)