Penantian Puluhan Tahun, RTLH Rumah Ibu Salma Akhirnya Dibongkar TNI

SUMENEP – Satu persatu sasaran fisik program TNI Manunggal Membangun Desa RTLH Rumah Tinggal Layak Huni Tahun 2021 Kodim 0827/Sumenep di Desa Banjar Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep digarap oleh Babinsa Koramil 0827/16 Gapura Serda Sugeng melaksanakan sasaran perehaban rumah tidak layak huni milik warga.

Salah satunya adalah rumah milik Ibu Salma warga RT 02/06 Dusun Ahadan Desa Banjar Timur rumah yang masih menggunakan pagar bambu ini, menjadi sasaran rehab rumah tidak layak huni (RTLH) bersama ke 15 unit rumah warga lainnya, rumah sederhana yang sudah dihuninya selama puluhan tahun itu kini akan direhab oleh Babinsa. Senin (12/7/2021).

Rumah milik Ibu Salma ini dinilai tidak layak huni sehingga akan direnovasi melalui program RTLH agar nantinya menjadi rumah yang layak huni.

Menurut saya, “Ini juga merupakan RTLH yang menjadi sasaran tepat, karena memang kondisinya pas untuk masuk sasaran program Rumah Tigal Layak Huni,” ujar Serda Sugeng.

“Sebelum pelaksanaan renovasi, kami juga memastikan semua barang yang ada di dalam rumah telah diamankan oleh pemilik rumah sehingga tidak rusak dan mempermudah Babinsa pada saat melakukan pembongkaran,” ungkapnya.

Ibu Salma sang pemilik rumah merasa terharu karena rumahnya kini akan direhab oleh TNI. Penantian puluhan tahun untuk bisa membangun rumahnya, kini akan terwujud melalui program RTLH Selain kepada TNI, dirinya juga berterima kasih kepada pihak desa karena rumahnya dang dilakukan oleh TNI,” terangnya.

Keinginan untuk merehab rumah sudah sejak lama namun belum juga terwujud, namun berkat adanya program RTLH ini, Alhamdulillah rumah saya kini akan dibangun. Tentu saya sangat berterima kasih kepada pihak desa yang telah memasukan rumah saya ini dalam daftar sasaran rehab rumah yang dilakukan oleh TNI.

“Dalam kegiatan tersebut, warga bersama TNI dan pemilik rumah berjibaku untuk membongkarnya. Genteng atap rumah di turunkan untuk direhab termasuk juga dinding dinding rumah yang terbuat dari anyaman bambu. Sedangkan kayu yang dipergunakan untuk tiang untuk sementara tidak dibongkar, hal ini agar kerangka rumah tetap bisa berdiri,” tutup Serda Sugeng. (Pendim)