Oknum Kepsek SMP 1 Batu Putih di Duga Kuat Hendak Suap Wartawan

Tulang Bawang Barat, Lampung – Berawal dari niat konfirmasi atas atas realisasinya dana bantuan berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) yang di gelontorkan pemerintah untuk pembangunan gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI 1 Batu Putih. (24/10/19).

Niatan tersebut disambut kurang positif dari pihak sekolah, bahkan ada indikasi usaha penyuapan yang akan di lakukan oleh pihak pengurus sekolah terhadap rekan jurnalis.

Diungkapkan oleh Candra, salah satu jurnalis dari media online yang juga tergabung pada salah satu organisasi yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Ikatan Wartawan Online (IWO), mengungkapkan rasa kecewanya atas sikap Murliyah selaku oknum Kepala Sekolah SMP PGRI 1 Batu Putih.

“Dari awal datang, saya sudah sesuai dengan etika, sopan dan menyesuaikan aturan yg ada di sekolahan tersebut, namun mendapat tanggapan yang berbeda oleh kepala sekolah, dan saya dari awal berniat untuk menanyakan tentang adanya bangunan yang mengalokasikan DAK sebagai sumber dan, dan proses pengerjaannya dikabarkan hampir rampung seratus persen,” ungkapnya.

Candra juga telah menunjukkan ID Card Media dan Organisasi yang menaunginya. Namun pihak kepala sekolah bersikukuh berkeinginan untuk memeriksa Kartu Tanda Penduduk miliknya.

“Saya sudah tunjukan tanda pengenal Id card dari media apa saya, bahkan saya tunjukan juga id card organisasi mana saya tergabung di wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat, hanya saja dia minta Kartu Tanda Pengenal (KTP) saya, yang kebetulan tertinggal di rumah,” tambahnya.

Rasa kecewa Candra makin memuncak kala dirinya menyinggung tentang adanya pembangunan gedung sekolah, pihak Kepsek bukannya memberikan hak jawab tapi malah menyodorkan amplop yang langsung ditolaknya.

“Ketika saya konfirmasi terkait pembangunan gedung yang memakai dana DAK, Kepsek mencoba mngalihkan kelain topik pembicaraan, dan ending nya dia menyodorkan ‘Amplop’ yang tidak saya pahami maksudnya, dan amplop itu saya tolak,” tegasnya.

Menurutnya lagi, ada indikasi pihak Kepsek SMP PGRI 1 Batu Putih akan melakukan penyuapan terhadap dirinya, bukan itu saja, pihak Kepsek bersikap menggurui Candra dengan memberikan arahan tata cara kinerja seorang jurnalis.

“Saya merasa dia ingin menyogok saya dengan amplop tersebut, dan ia juga berbicara panjang lebar tentang tata cara, etika kinerja jurnalistik di lapangan,” ungkapnya.

Atas kejadian tersebut, Candra merasa tidak dihargai. Secara profesionalitas, pihak Kepsek telah meremehkan kinerjanya, dan akan menindak lanjutinya dengan melibatkan organisasi IWO (Ikatan Wartawan Online) yang menaunginya.

“Saya sangat kecewa atas sikap Murliyah, oknum Kepsek tersebut telah melecehkan harga diri, kinerja dan profesi saya. Dalam waktu dekat, melalui Organisasi IWO akan menindak lanjuti permasalahan tersebut,” pungkas Candra. (*Red,Can/Her)