Ketua AJM Sesalkan Sikap Indra Wahyudi Yang Enggan Menyebutkan Nama Media Kategori Ecek-ecek Versinya

Sumenep – Sejumlah lembaga/organisasi kewartawanan yang khususnya ada di Kabupaten Sumenep mulai menentukan sikap tegas terhadap postingan status di Akun Facebook Indra Wahyudi, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Salah satunya adalah Aliansi Jurnalis Madura (AJM), melalui Ferry Arbania selalu Ketua AJM, menyesalkan sikap Indra Wahyudi yang enggan untuk menjelaskan secara spesifik tentang media online mana yang disebutnya sebagai ‘media ecek-ecek’ waktu lalu. Kamis 10/10.

Ferry mengharapkan pada Wakil Ketua DPRD Sumenep tersebut, agar menyebutkan media mana saja yang di kategorikannya sebagai media ecek-ecek. Status akun facebook Indra Wahyudi telah menimbulkan keresahan dan pertanyaan dikalangan para pegiat jurnalistik di Sumenep.

“Kita telah melakukan konfirmasi pada yang bersangkutan. Namun beliau menolak untuk menyebutkan media mana yang dikategorikan nya sebagai media ecek-ecek,” ujarnya.

Menurutnya lagi, sikap Indra yang menolak untuk menyebutkan secara spesifik, merupakan satu bentuk sikap tidak bertanggung jawab dan pengecut. Bukan itu saja, patut pula diduga sebagai upaya untuk melecehkan para pegiat media, jurnalistik di Kabupaten Sumenep.

“Kalau Wakil Ketua DPRD Sumenep tidak berani tunjuk hidung nama media berarti dia pengecut dan patut diduga ada upaya untuk melecehkan pelaku media (Pers) di Kabupaten Sumenep,” tegasnya.

Ferry juga mengungkapkan pada media ini, hasil wawancara tim dengan Indra Wahyudi. Awalnya, yang bersangkutan mengatakan tidak ada media ecek-ecek di Kabupaten Sumenep, namun dipatahkan sendiri dan akhirnya mengatakan ada.
“Saat kita desak untuk menjelaskannya, Indra malah berkilah dan mengatakan ‘media ecek-ecek’ yang dimaksudnya hanya akan dijadikan sebagai konsumsi pribadi sang politisi,” ujar Ferry.

Bukan hanya itu saja, Indra menegaskan tidak perlu untuk menyebutkan media yang dikategorikannya sebagai ecek-ecek. “Sudah biarkan hal tersebut menjadi ranah kita. Nah, kalaupun mau, kita bisa melakukan laporan. tetapi, biarkan cukup menjadi konsumsi kita,” Ferry menirukan ucapan Indra.

“Jika ini dibiarkan maka kredibilitas media yang formil, seperti media lokal atau nasional yang sudah berdiri, akan mendapatkan imbas buruk dengan adanya media-media yang seperti ini (ecek-ecek.red). Saya memastikan bahwa jangan sampaikan ada media ecek-ecek, yang pemberitaannya cenderung mendiskreditkan salah satu pihak. Kemudian yang kedua, cendrung menyebarkan berita-berita hoaks. Ini yang tidak baik,” tambahnya. (And/Tim)