Jadi Irup Hari Sumpah Pemuda 2019 Begini, Amanat Ketua KPU Selayar

Selayar – Sumpah Pemuda merupakan tonggak utama sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi dari semangat untuk menegaskan cita-cita dan eksistensi, berdirinya bangsa Indonesia.

Terkait akan hal tersebut, hari ini, Senin, 28 Oktober 2019, Sekretariat, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan turut serta, memperingati rangkaian Sumpah Pemuda yang mengetengahkan thema sentral “Bersatu Kita Maju”.
komitmen ini, kemudian diinterpretasikan, jajaran Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kepulauan Selayar, lewat rangkaian peringatan sumpah pemuda dan pelaksanaan upacara, yang dipusatkan, di halaman, Kantor KPU Kepulauan Selayar, di ruas Jln. Jend. Achmad Yani, Benteng.

Bertindak selaku inspektur upacara, Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kepulauan Selayar, Nandar Jamaluddin, S.Pd,. M.SI mengamanatkan, “Peringatan sumpah pemuda merupakan tonggak awal kebangkitan sejarah dan kesadaran pemuda, serta seluruh komponen rakyat Indonesia, guna bersatu padu, menyatakan sikap, dan komitmen bersama untuk bertumpah darah satu, tanah air Indoneia, berbangsa satu, bangsa Indonesia, serta menjunjung, bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan”.
“Thema sentral, rangkaian peringatan, sumpah pemuda tahun ini, hendaknya dapat dimaknai, sebagai sebuah bentuk ajakan, dan sekaligus motivasi bagi seluruh elemen bangsa Indonesia, tanpa terkecuali, untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan”.

Rangkaian peringatan sumpah pemuda yang setiap tahun diperingati secara seremonial, hendaknya tidak dimaknai sebagai sebuah pekerjaan melelahkan yang banyak menyita perhatian, energi, waktu, dan pemikiran.

Sebaliknya, kegiatan peringatan sumpah pemuda tahun ini, hendaknya dapat dimaknai sebagai sebuah momentum hari bersejarah yang banyak menyiratkan pesan penguatan nilai persatuan dan kesatuan, bagi seluruh komponen bangsa Indonesia.

Dalam konteks itu pula, KPU, selaku lembaga penyelenggara pemilu yang professional dan senantiasa mengedepankan netralitas diharapkan dapat mengamalkan nilai-nilai peringatan sumpah pemuda dengan ‘menangkap’ pesan tersirat, pada ungkapan kata, penguatan, bukan untuk penguatan, elemen bangsa Indonesia semata.

Akan tetapi sebaliknya, ungkapan kata-kata penguatan, hendaknya dapat dimaknai sebagai sebuah simbolisasi penguatan kelembagaan KPU, sebagai lembaga penyelenggara pemilu, baik di tingkat nasional, dan level kabupaten/kota.

Selaku lembaga penyelenggara pemilu yang mengedepankan netralitas dan proffesionalisme kerja, jajaran Komisioner KPU diingatkan, untuk senantiasa, mempertahankan dan memegang teguh integritas dan mengedepankan upaya penguatan karakter, serta kepribadian masing-masing.

Peningkatan karakter, kapasitas, disertai kapabilitas, kemampuan, dan kreativitas,serta kemandirian lembaga penyelenggara pemilu, memiliki peran yang sangat penting dan strategis sebagai sebuah indikator dalam rangka untuk menentukan tingkat kesuksesan dan keberhasilan penyelenggaraan sebuah rangkaian pemilihan.

Sejalan dengan hal tersebut, Nandar mengingatkan seluruh jajaran Komisioner dan pegawai di lingkungan internal sekretariat KPU Kepulauan Selayar untuk tidak berhenti berkreasi dan berinovasi, terkhusus, dalam rangka untuk menyonsong tahapan pendaftaran, bakal calon bupati, dan wakil bupati, Kepulauan Selayar, tahun 2020 mendatang.

Menjelang perhelatan bursa pemilihan bakal calon bupati dan wakil bupati mendatang, jajaran Komisioner KPU akan semakin proporsional dan inspiratif dalam menghadapi segala bentuk halangan, tantangan dan rintangan, yang terkait secara langsung dengan rangkaian penyelenggaraan pemilu.

Seiring dengan mulai masuk dan berjalannya tahapan penyelenggaraan Pilkada pemilihan bakal calon bupati dan wakil bupati Kepulauan Selayar yang mulai berjalan efektif, pada hari, Selasa (1/10) kemarin, sekali lagi, saya mengingatkan seluruh jajaran komisioner untuk menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, solidaritas, dan kekompakan sebagai modal dasar untuk tetap mampu bertahan dalam menghadapi segala macam bentuk situasi pra dan pasca pilkada.

Jajaran komisioner, saya ingatkan, untuk senantiasa mengedepankan etika, perilaku dan mempertahankan citra, serta marwah KPU, sebagai lembaga penyelenggara pemilu dengan menjaga sikap, kepribadian, dan sopan santun kepada seluruh lapisan stakeholder, masyarakat, dan komponen terkait lainnya, pungkas Nandar Jamaluddin, mengakhiri rangkaian amanatnya. (Fajar Udin)