HMI Pinrang Minta Pemkab Pinrang Turun Tangan Untuk Membantu Meringankan Beban Intang Yang Menderita Penyakit Langka

Pinrang – Seorang gadis bernama Intang Fitriani (18) warga Ammassangang Barat Kelurahan Laleng Bata, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang menderita penyakit langka sejak duduk di bangku SMP.

Intang sapaannya hanya bisa pasrah dengan kondisi yang dialaminya sebab kondisi yang lumpuh total tidak bisa beraktivitas seperti anak seusianya. Ia didiagnosa oleh dokter menderita penyakit Diabetes Insipidus.

Diabetes insipidus adalah kondisi dimana penderita mengalami gejala selalu merasa haus dan pada saat bersamaan sering membuang air kecil dalam jumlah yang sangat banyak.

Terjadinya diabetes insipidus dikarenakan gangguan pada hormon antidiuretik (antidiuretic hormone/ADH) yang mengatur jumlah cairan dalam tubuh. Jika sangat parah, penderitanya bisa mengeluarkan air kencing sebanyak 20 liter dalam sehari.

Hasnah merupakan Ibu Kandung dari Intang saat di temui oleh Pengurus HMI Cabang Pinrang pada, Jumat (20/9) mengatakan bahwa anaknya sudah sakit-sakitan sejak kelas 3 SMP pernah mengenyam pendidikan di SMK di Pinrang hanya beberapa saat karena kondisi kesehatan yang semakin menurun terpaksa dia putus sekolah.

“Sejak 2014 lalu Intang sering pulang balik Pinrang ke Rumah Sakit DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar, setiap bulannya diberikan suntikan hormon Seumur Hidupnya” ucap Hasnah

“Intang mengalami kehabisan Hormon membutuhkan banyak biaya untuk membeli obat, sebab obatnya susah didapatkan apalagi harga obatnya 2 jutaan,” jelas Hasnah.

Hasnah menambahkan,temuan terbaru dari hasil foto ronsen RS DR Wahidin Sudirohusodo Makassar terdapat benjolan di otak, diduga tumor otak, oleh karena itu mengharuskan intang setiap minggunya mengontrol penyakitnya di RS DR Wahidin Sudirohusodo Makassar terang Hasnah.

Rudi Hartono Pengurus HMI Cabang Pinrang meminta Pemerintah Daerah dan pihak terkait agar turun langsung melihat kondisi Intang yang mengidap penyakit Diabetes Insipidus dan diduga terdapat Penyakit Tumor Otak.

“Kami meminta Pemda untuk turun melihat kondisi warganya apalagi ini penyakit sangat langkah,”ucap Rudi .

(Fajar Udin)