Guna Sukseskan HSN 2019, Koramil 0827/Sepudi Maksimalkan PAM JJS Sarungan Bersama GP. Ansor Gayam

Sumenep – Segenap anggota jajaran Koramil 0827/20 Sepudi dengan sigap lakukan pengawalan dan pengamanan pada kegiatan Jalan Santai Sarungan bersama GP. Ansor Gayam. Minggu 20/10.

Giat yang ditempatkan di depan Kawedanan Gayam, tepatnya di pertigaan pasar Gayam Sumenep, dihadiri oleh segenap anggota/perwakilan Muspika Gayam diwakili Sekcam Gayam Bpk H. Risman S.M Spd, Koramil 0827/20 Sapudi diwakili Babinsa 20 Serka Sunyoto, Polsek Gayam Sapudi Iptu Didit S, Ketua Ranting NU Gayam Bpk KH. Ali Murtadhla, Panitia GP Ansor Gayam Dpp Bpk Yanto.

Terpantau di lokasi, sekira pukul 06.25 WIB, sejumlah petugas gabungan PAM JJS yang terdiri dari Koramil 0827/20 Sapudi Dpp Serka Sunyoto beserta anggota, Polsek Gayam Sapudi Dpp Bripka Prastiyo beserta anggota, Pol PP Kec Gayam Bpk Sahibul Bakri, Banser Gayam Adi Sucipto telah bersiaga mengawal ratusan peserta JJS.

Dalam kesempatan itu pula, DPP Serka Sunyoto mewakili Koramil 0827/20 Sepudi menjelaskan, selain memeriahkan HSN, giat JJS tersebut merupakan bentuk sosialisasi pada masyarakat untuk selalu berolah raga, membiasakan diri dalam pola hidup yang sehat.

“Jika kita rajin berolah raga, minimal dengan berjalan santai makan badan kita akan selalu sehat, yang pastinya akan maksimal dalam ber aktifitas,” terangnya.

Kegiatan tersebut juga merupakan sarana refreshing sederhana bagi masyarakat setempat, berjalan bersama dengan penuh ceria. Serta kembali mengingatkan pada masyarakat pentingnya untuk terus bersosialisasi dengan sekitar.

“Dengan JJS kita bisa berjalan bersama, dengan canda tawa lepas. Bukan itu saja, banyak generasi kita yang saat ini terbuai dengan gadgetnya, dan melupakan hubungan sosialnya di masyarakat,” pungkasnya.

Serka Sunyoto juga menegaskan, jiwa para santri sebenarnya tidaklah kolokan. Santri memiliki rasa tanggung jawab dalam menjaga kelestarian budaya leluhur.

“Dan sebagai fakta yang tak bisa dipungkiri, perjuangan santri di masa lalu telah membuahkan hasil terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam rentang waktu yang cukup panjang, para santri terus tumbuh dengan nilai moderasi Islam tanpa menimbulkan pertentangan yang dikarenakan perbedaan suku dan ras,” tandasnya. (And, Yud/Pendim)