Diduga Bangun Dinasti Kekuasaan, Ketum GSM Soroti Pelantikan Pejabat di Sinjai

Sinjai |suaranasionalnews.co.id  Bupati Sinjai, Andi Seto Gadhista Asapa melantik Pejabat pada malam pergantian Tahun di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Sinjai, Selasa (31/12/).

Para pejabat yang dilantik salah satunya terdiri dari Pejabat Eselon II, III dan IV. Khusus Jabatan Eselon II B sebanyak enam orang antara lain, Andi Jefrianto Asapa sebagai Kadis Pendidikan, Muh. Taufiq Saleh Asapa sebagai Kadis PUPR, Irwan Suaib sebagai Kadis Kominfo dan Persandian, Janwar sebagai Sekretaris DPRD, Lukman Dahlan sebagai Kadis PMPTSP, Hasir Ahmad sebagai Kadis Pemuda dan Olahraga.

Menurut Nurhidayatullah B. Cottong sebagai Ketua Umum Gerakan Sinjai Muda (GSM), pelantikan tersebut seolah telah melegitimasi bahwa Bupati Sinjai kini tengah membangun dinasti kekuasaan dalam lingkup pemerintahan di Kabupaten Sinjai.

“Kemarin masa-masa Plt. mungkin karena tidak ada orang dekat Bupati yang berkapasitas makanya di ambil dari beberapa orang dekatnya untuk menjabat sebagai sebuah langkah taktis, bisa dimaklumilah tapi kalau bicaranya sudah definitif artinya harus sesuai prosedural, lain ceritanya” Ujar Hidayat disalah satu kedai Kopi, Rabu (01/01/20)

Sesuai UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negera (ASN) menegaskan bahwa penjabat pembina kepegawaian dalam hal ini Bupati dalam tataran pemerintah Kabupaten/Kota sesuai Bab IX perihal Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi pasal 110 ayat 5 menerangkan bahwa Bupati melalui yang berwenang dalam hal ini Sekretariat Derah memiliki kewenangan untuk membentuk tim seleksi dengan tetap berkoordinasi dengan KASN perlu memperhatikan memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan, integritas, dan penilaian uji kompetensi melalui pusat penilaian (assesment center).

“Artinya seleksi yang dilakukan bisa saja kemungkinan di set sesuai keinginan Bupati dan hal itu tidak masalah asalkan sesuai dengan prasyarat daan perundang-undangan. Akan tetapi realita yang terjadi di Sinjai seolah prasyarat tersebut dipaksakan demi membangun sebuah dinasti kekuasaan, tentu ini contoh kepemimpinan yang buruk” Ujar Hidayat sapaan akrabnya.

Hidayat kemudian mencontohkan makna dari secuil syarat selain uji kompetensi yang dilakukan panitia seleksi, yaitu tentang kualifikasi dan rekam jejak jabatan.

“Contohnya, dalam kampus tidak mungkin rektor mengangkat ketua jurusan teknik komputer misalnya padahal ia berasal dari jurusan biologi, itukan tindakan yang buruk, logikanya sudah keliru bagaimana pengambilan keputusannya nanti apalagi ini tentang masyarakat luas,” Tambah Hidayat menjelaskan yang juga adalah Mahasiswa Teknik Informatika dan Komputer Universitas Negeri Makassar ini.

Harapannya karena telah dilantik, Hidayat menantang Bupati Sinjai untuk mencopot Kadis yang tidak sesuai kualifikasi, kompetensi dan rekam jejak yang mumpuni jika ingin melihat Sinjai lebih baik kedepan.

“Masih banyaklah mungkin yang lebih berkapasitas, kalau memang pak Bupati murni membangun demi rakyat dan untuk rakyat copotlah sebelum amburadul dinasnya,” Ucap Hidayat.

(Fajar Udin)