Carut Marut Tambak Ilegal, FORpKot Harap Pemkab Mampu ‘Move On’ Terhadap Rezim Yang Lalu

Sumenep | Fenomena maraknya keberadaan usaha tambak udang yang masih belum mengantongi izin resmi (ilegal) yang beroperasi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, saat ini telah mencapai ratusan tambak?.

Hal tersebut ambak ditenggarai telah berlangsung bertahun-tahun. Bahkan keberadaan usaha tambak udang ilegal di Kabupaten berlambang kuda terbang ini juga ditenggarai telah menjamur sebelum era kepemimpinan Bupati Ach. Fauzi, SH., MH.

Sehingga publik pun menilai jika Ach. Fauzi, SH., MH., yang masih baru menjabat sebagai Bupati Sumenep sekitar 1 tahun 4 bulan ini mulai dinilai mendapat warisan masalah tambak udang ilegal yang mencapai 700 lebih tambak?

Penilaian tersebut datang dari pemerhati kebijakan Pemerintah Kabupaten Sumenep. Herman wahyudi. SH. Pihaknya mengatakan jika persoalan ratusan tambak udang ilegal ini merupakan warisan dari pemimpin Kota Keris sebelumnya.

” Sehingga masalah 700 lebih tambak udang ilegal tersebut akan menjadi beban dan tugas bagi Bupati Ach. Fauzi untuk melakukan penertiban terhadap ratusan tambak-tambak udang ilegal tersebut,” singkat Herman saat diminta komentarnya di Kantor LBH FORpKOT Sumenep. Kamis (12/5/2022).

Keberadaan ratusan tambak udang yang belum mengantongi izin (ilegal,red) di Sumenep ini pun dibenarkan oleh Moh. Ramli, selaku Ketua Tim Terpadu Pengawasan dan Penertiban Perizinan Pemerintah Kabupaten Sumenep.

Bahkan saat di singgung tentang jumlah tambak udang yang berada di Kabupaten Sumenep baik yang berizin ataupun yang tidak? Ketua tim menyampaikan bahwa ada sekitar 26 tambak udang yang sudah mengantongi izin,

” Ada sekitar 700 lebih perusahaan Tambak udang lainnya masih belum mengantongi izin, ini yang akan kita lakukan pemantauan, pengawasan dan penertiban,” kata Moh Ramli. Selasa (10/5/2022).

Menurut dia, Tim yang dipimpinnya tersebut dalam waktu dekat akan turun ke lapangan secara bertahap. ”

Beberapa menit yang lalu kami sudah membahas melalui rapat internal Tim, dan dalam waktu dekat akan turun kelapangan. Ya, tidak akan lama lagi paling sekitar tiga hari lagi, secara bertahap dan tidak mungkin ratusan tambak akan diselesaikan dalam waktu yang sama,” ujarnya.

Saat kembali disinggung apakah langkah yang ditempuh oleh Pemkab Sumenep ini berangkat dari hasil rekomendasi dari Legislatif?.

Moh. Ramli menuturkan bahwa hal tersebut merupakan referensi buat timnya. Menurutnya segala masukan dari berbagai pihak tentunya merupakan motivasi bagi tim yang dipimpinnya tersebut.

” Pada akhirnya, kamipun butuh dukungan semua pihak, segala masukan dari teman-teman LSM, Mahasiswa dan Wartawan adalah referensi dan motivasi bagi kami. Kami welcome ke semua pihak.” Tandasnya. (tiem)