Baco 104 Tahun Butuh Perhatian Pemerintah Desa Tompobulu Kecamatan Bulupoddo Kabupaten Sinjai

Sinjai – Sungguh malam nasib seorang pria Baco (104) yang tinggal seorang diri di rumah gubuknya yang terbilang sudah tak layak huni di tengah hutan. Minggu, (06/10/2019).

Ia seorang Warga Dusun Karampuang, Desa Tompobulu, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan dan mengaku lahir pada tahun 1915 meski di KTP yang dia miliki tertulis lahir tahun 1933.

Pria masih berstatus singel ini, diyakini warga seorang Pria tertua di Karampuang tinggal di rumah berukuran kurang lebih 3×4 M, beratap seng, berdindingkan kayu yang sudah mulai lapuk dan berlantai kayu juga mulai lapuk.

Saat di temui, Baco mengaku sudah sekitar 10 tahun tinggal rumahnya, yang sebelumya pernah tinggal rumah Adat Karampuang.

“Saya pernah diajak oleh saudara tiri saya tinggal bersama, namun saya menolak karena sudah merasa nyaman tinggal di rumah saya sendiri, apalagi saya tidak ingin merepotkan,” Tuturnya saat di temui di kediamanya yang cukup jauh dari pemukiman warga.

Selai itu, Baco pun mengaku, bahwa  dirinya sering dapat bantuan rasta sebelumnya, namun bantuan untuk uang, ia tidak pernah menerima.

“Untuk makan, saya masak sendiri disini dirumah, dan beras saya biasa dibawakan oleh saudara tiri saya atau cucu saya dan keluarga yang lain,” Ungkapnya.

Baco juga mengaku, jika hujan, kadang air hujan masuk, soalnya seng atap rumahnya sudah ada yang bocor.

“Kalau kerja sehari-hari saya, hanya mengurusi sapi saya yang satu ekor, karena saya sudah tidak bisa bekerja lagi, karena mungkin ini juga pengaruh usia,” Katanya sembari tertawa.

Sementara salah seorang pemuda, Muslim yang juga pernah melihat langsung kondisi Baco tersebut, mengaku sangat prihatin.

“Secara pribadi, saya sangat kasihan melihat kondisi P. Baco, tinggal sendiri di Rumahnya yang sudah terbilang tidak layak huni tinggal di hutan, belum lagi usianya sudah 104 tahun,” Ungkapnya.

Lanjut, Muslim menegaskan, harusnya pemerintah peka melihat kondisi warganya jika ada yang terjadi hal seperti ini.

“Pemerintah harusnya bisa memastikan pemenuhan sandang dan pangan setiap warga negara jika ada kejadian seperti dialami P. Baco, setidaknya negara hadir memberikan perhatian pada rakyat minimal membedah rumah P. Baco agar layak huni,” Tegasnya.

Sampai berita diturunkan, kepala desa sudah berkali-kali dihubungi, namun tidak menjawab.

(Fajar Udin)