Antisipasi Dampak Hujan Lebat Disertai Angin Kencang, DLH Kabupaten Sumenep Pangkas dan Tebang Pohon Peneduh Rawan Tumbang

Sumenep, Jatim| suaranasionalnews.co.id Dengan makin meningkatnya intensitas curah hujan, yang kerap disertai angin kencang, menginisiasi pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumenep, dengan leading sector Bidang Tata Lingkungan gencar melakukan pemangkasan, maupun penebangan pada pohon peneduh jalan raya yang kondisinya di nilai membahayakan keselamatan masyarakat.

“Kegiatan tersebut sebenarnya merupakan kegiatan rutin harian bagi petugas DLH, namun saat ini makin ditingkatkan. Sebagai bentuk antisipasi adanya pohon tumbang akibat hujan deras ataupun angin kencang,” ungkap Zainal Arifin S.Sos., M.Si, Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kabupaten Sumenep.

Ia juga menjelaskan, ada beberapa kriteria dari pohon peneduh jalan yang boleh ditebang, hanya pohon yang tidak sehatlah yang mendapat ijin untuk ditebang. Salah satu syaratnya adalah kondisi pohon hangus akibat dilalap api, banyak bagian pohon yang telah keropos. Selain itu, pohon peneduh jalan yang masuk di masterplan pembangunan diperbolehkan ditebang.

“Sekalipun keropos, jika dirasa tidak membahayakan keselamatan masyarakat maka dilarang untuk ditebang, cukup dilakukan pemangkasan saja,” pungkas Zainal lagi.

Para petugas DLH Kabupaten Sumenep sebenarnya sedikit kewalahan dalam menangani masalah tersebut. Minimnya personel yang dimiliki DLH serta Sapras yang tidak mumpuni jadi penyebab utama tidak maksimalnya kinerja.

“Kita hanya punya 6 orang yang bertugas untuk melakukan proses penebangan pohon. Selain itu kondisi Sapras penunjang kegiatan tidak prima, selain sudah cukup berumur, bagian crane juga tengah bermasalah. Ditambah lagi armada pengangkut limbah tebangan juga sangatlah kecil, Petugas kita terpaksa harus bolak balik, tidak sekali angkut saat membuang limbah penebangan,” kesahnya.

Dengan jumlah personel yang hanya segitu, dalam sehari petugas hanya bisa melakukan kegiatan di wilayah dalam kota saja. Apalagi beberapa waktu kemaren, banyak instasi yang mengajukan pemangkasan pohon di sejumlah lokasi dalam kota.

“Kemaren ada beberapa instansi yang mengajukan permohonan untuk kegiatan pemangkasan pohon dengan lokasi dalam kota, akibatnya kegiatan untuk wilayah luaran kota tidak bisa terlaksana. Idealnya, kita harus memiliki dua tim. Satu untuk wilayah kota, dan satunya untuk melayani atau memantau kondisi pohon peneduh jalan di wilayah luaran kota. Kita telah mengajukan penambahan personel ataupun peremajaan Sapras, moga mendapat persetujuan dari pihak terkait,” Zainal berharap. (And, Tiem)