Hasil Evaluasi dan Monitoring, Sejumlah Sekolah Akan Segera Ditutup

Sumenep – Bertujuan untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Kabupaten Sumenep, pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Prop. Jatim Cabang Sumenep, melakukan serangkaian evaluasi dan monitoring pada semua lembaga pendidikan yang di naunginya.

Diungkapkan oleh Sugiono Eksantoso, Ka. Disdik Propinsi Jawa Timur cabang Sumenep, pihaknya telah melakukan peninjauan dan audit pada semua lembaga pendidikan yang dinaunginya, baik wilayah daratan maupun kepulauan. Kamis 29/08.

“Semua lembaga pendidikan di Sumenep telah kita kunjungi, bahkan pulau Masalembu juga telah saya datangi,” terangnya.

Masih menurut Ka. Disdik, Dari hasil monitoring tersebut, ditemukan banyak sekali penyimpangan yang dilakukan oleh oknum pengurus lembaga pendidikan. Yang selanjutnya dilakukan pemberian sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran nya.

“Banyak sekali pelanggaran yang berhasil kita temukan. Ada sanksi bagi mereka menyesuaikan dengan tingkat pelanggarannya. Dimulai dengan pembinaan dan yang paling parah akan dilakukan penutupan,” tambah Ka. Disdik.

Dari hasil kunjungannya, Sugiono mulai skeptis pada data-data yang kerap diberikan oleh lembaga pendidikan, dan mewajibkan pada anggotanya, terutama tim pengawas untuk selalu crosscheck ke lapangan, tidak sekedar melihat dari berkas data belaka.

“Saya tegaskan pada tim pengawas agar langsung crosscheck ke sekolah, harus benar-benar di pastikan apakah sudah sesuai dengan data yang dilaporkannya,” tandasnya.

Bukan itu saja, dalam waktu dekat Disdik Propinsi Jatim cabang Sumenep akan melakukan pemanggilan pada sejumlah pengurus lembaga pendidikan yang telah melakukan pelanggaran parah. Bentuk pelanggaran yang dimaksud adalah praktek penggelembungan data jumlah siswa.

Pelanggaran tersebut dianggapnya sangatlah parah. Bukan sekedar masalah administrasi belaka, pelanggaran tersebut berkaitan erat pada penerimaan Dana BOS. Semakin banyak jumlah siswa, maka semakin besar pula Dana BOS yang diterima oleh lembaga.

“Dalam waktu dekat kami akan memanggil sejumlah lembaga yang nakal, telah lakukan penggelembungan pada jumlah data siswa nya. Dengan tujuan untuk mendapatkan Dana BOS besar. Itu sangat fatal dan bukan sekedar masalah administrasi lagi, sudah masuk pada arah pidana,” pungkasnya.

“Saya sangat prihatin, suatu lembaga pendidikan yang harusnya memberi pembelajaran positif pada generasi muda, malah suka bermain-main dengan Dana BOS, dana yang memakai uang rakyat. Secepatnya mereka akan saya panggil, dan akan dilakukan penegasan. Hanya ada dua opsi yang bisa mereka pilih, Merger atau Lembaga Pendidikan yang mereka kelola ditutup,” Tegas Sugiono Eksantoso. (and)