Warga Tiyuh Karta Tanda Tanya. Dana BUMTi Tiyuh, Ludes Entah Kemana

Tulang Bawang Barat | suaranasional.co.id – Badan Usaha Milik Tiyuh(Bumti) Karta tak ada rimbanya, ludes hangus. Pasalnya hingga saat ini dana yang bersumber dari Dana Desa tersebut, lenyap di telan bumi.
Banyak warga masyarakat Tiyuh Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik,Kabupaten Tulang Bawang Barat yang tidak mengetahui tentang perkembangan dana tersebut, dan kemana uang ratusan juta tersebut mandek. (21/2/2021).

Badan Usaha Milik Tiyuh (BUMTi/BUMDes) merupakan usaha milik Tiyuh/Desa yang di kelola oleh pemerintah Tiyuh/desa dan berbadan hukum, di dirikan sesuai dengan kebutuhan dan potensi Tiyuh/desa.

Kepengurusan Badan Usaha Milik Tiyuh (BUMTi), terdiri dari pemerintah Tiyuh dan masyarakat Tiyuh setempat, BUMTi  dibangun atas prakarsa masyarakat serta berdasarkan pada prinsip-prinsip koorperatif, partisipatif, tranfaransi, emansifatif, akuntabel dan sustainabel.

Dari semua itu yang terpenting adalah bahwa, pengelolaan Bumti/Bumdes harus dilakukan secara profesional dan mandiri, karna Bumti/Bumdes merupakan pilar kegiatan ekonomi di Tiyuh/Desa yang berfungsi sebagai lembaga sosial dan komersial.

BUMti sebagai lembaga sosial yang berpihak kepada kepentingan Masyarakat melalui kontribusinya dalam penyediaan pelayanan sosial, sedangkan sebagai lembaga komersial bertujuan mencari keuntungan melalui penawaran sumber daya lokal (barang dan jasa),dalam menjalankan usahanya prinsip efisiensi dan efektivitas harus selalu ditekankan.

Di atas adalah sedikit penjelasan tentang apa itu BUMTi/BUMDes dan tata kelolanya, prinsipnya serta tujuannya.

Akan tetapi penjelasan di atas, tidak berguna dan tidak berjalan sebagai mana mestinya bagi Pemerintah Tiyuh Karta di Era kepemimpinan Kepalou Tiyuh Bapak Sudiaman dan kepengurusan BUMTi/BUMDes Tiyuh Karta Bapak Sahroni sebagai Ketua BUMTi dan Sahnuri/Koing sebagai bendahara BUMTi pada tahun 2016/2017.

Kenapa tidak,Pada faktanya tahun 2016 dana BUMTi 139.000.000 yang konon ceritanya di dirikan Lapak Singkong,tahun 2017 di tambah lagi dana BUMTi kurang lebih 100.000.000, dan di belikan Mobil Truk,tapi semua itu hanya tinggal Crita saja sebab dari tahun 2017 sampai sekarang BUMTi Tiyuh Karta tidak berjalan lagi.Bahkan Lapak Singkong dan Mobil Truk nya sudah tidak jelas di duga sudah di jual.

Hal ini di jelaskan Salah satu masyarakat yang enggan namanya di sebutkan mengatakan,”Setau saya sih bang, uang BUMTi itu dulu di buatkan usaha Lapak Singkong dan beli Mobil Truk,tapi Lapak tersebut pindah pindah tempatnya dan bukan berada di Tiyuh Karta,dan mulai dari tahun 2017 hingga sekarang ini,sudah gak ada kabar beritanya,Lapak dan Mobilnya gak ada lagi,apalagi jumlah uangnya berapa,masih ada apa tidak,Masyarakat nggak tau bang,”ungkap.

Kami berharap kepada Pemerintah Tiyuh menjelaskan keberadaan Uang BUMTi tersebut.
Dan Kami mohon kepada Dinas terkait, agar mengkroscek kembali ke Tiyuh Karta terkait lenyapnya Dana dan Usaha BUMTi tersebut,”Tutupnya. (Jun)