Sumenep, Jawa Timur
Bertujuan untuk memaksimalkan kinerja para karyawan di lingkungan PT. Garam Persero, serta pembahasan ataupun perencanaan dalam meningkatkan hasil produksi untuk tahun 2019, jajaran PT. Garam Persero menggelar Acara Sarasehan Bidang Produksi Bahan Baku. Jum’at, 21/06.
Dalam sarasehan yang di tempatkan di Ruang Rapat I Kantor Pusat Kalianget Sumenep dihadiri oleh 40 peserta dari berbagai sektoral. Bahkan turut hadir sejumlah mantan Direktur Produksi seperti Ir. Bambang Hernanto, Ir. M Thohir Mustadjab, Ir. Zainal Alim dan Ir. Ali Mahdi.
Drs. Fathorrahman,Ec Kabag. Humas PT. Garam (Persero) menjelaskan, dalam sarasehan ini, pihaknya sengaja mengundang sejumlah mantan pejabat dilingkungan PT. Garam Persero. Diantaranya adalah mantan Direktur Produksi, dan mantan Kadiv Produksi BB serta mantan Kepala Pegaraman wilayah Madura, dan pastinya juga dihadiri oleh kepala divisi terkait. mereka diharapkan untuk memberi masukan yang nantinya digunakan sebagai bahan pembanding serta evaluasi terhadap Master Plan Produksi garam bahan baku selama 5 th kedepan.
“Kita sengaja mengundang sejumlah mantan Direktur Produksi guna dijadikan narasumber untuk memberikan masukan-masukan pada PT. Garam Persero.
Fathorahman juga menerangkan, PT. Garam Persero telah menargetkan dalam tahun 2019, mampu memproduksi sedikitnya 450 ribu ton dengan kualitas minimal PS (Putih Super) pada panen awal dan selanjutnya kualitas premium atau industri.
“Di tahun ini kita memiliki target hasil produksi minimal 450 ribu ton, dengan kualitas terbaik,” ungkapnya.
Untuk itu, perlu diperhatikan beberapa hal seperti sarana dan prasarana yang harus dipenuhi. Juga kemampuan dan kualitas sumber daya manusia, kekuatan modal atau keuangan dan metode dalam mengapai target yang dicanangkan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Divisi Produksi Bahan Baku PT Garam (Persero) Drs. H. Sugiatno juga memaparkan road map produksi bahan baku garam tahun 2019 – 2024. Dalam pemaparannya, disampaikan beberapa master plan dan sejumlah permasalahan yang dihadapi.
Drs. H. Sugiatno menjelaskan salah satu master plan yang akan dikerjakan ialah revitalisasi lahan non produktif di Pegaraman Sumenep 2 Gresik Putih serta pembuatan jembatan konstruksi Lahan Pegaraman Nembakor dan Manyar. Selain itu juga penambahan meja kristalisasi pada lahan pegaraman di Pamekasan dan Sampang, redesain meja kristalisasi di pegaraman Sumenep, Gresik Putih dan Bipolo.
Pada bagian berikutnya, Sugiatno juga menekankan perlunya pembuatan inovasi alat mesin kais garam, pembuatan pola angkutan garam di lahan Pegaraman Sumenep 2 Gresik Putih dari perahu menjadi angkutan darat. Juga pergantian sistem pengristalan garam dari continue ke Batch (Petegan).
Sugiatno tidak memungkiri adanya sederet permasalahan dalam upaya menjalankan master plan yang telah dicanangkan. Salah satunya adalah ukuran meja kristalisasi yang masih terbilang besar, banyaknya geomembran yang sobek serta rata-rata usia tenaga kerja yang sudah lanjut.
Dari data yang diperoleh, pada tahun 2018 lalu PT Garam mampu memproduksi sebesar 370 ribu ton bahan baku garam. Angka tersebut mencapai 105% dari target yang dicanangkan yakni 350 ribu ton. (yunk)