Semarak 750 Sumenep, Menyatukan Keberagaman Untuk Perkuat Bangsa dan Negara

Sumenep, Jatim – Ada berbagai macam pagelaran yang di laksanakan Pemkab Sumenep dalam mengisi kegiatan Semarak 750 Tahun Sumenep, di depan Masjid Jamik, Minggu 27/10.

Ada sejumlah pertunjukan kesenian yang ditampilkan di Semarak 750 tahun Sumenep, meliputi pawai budaya dan pementasan drama kolosal penyambutan Arya Wiraraja setelah dilantik sebagai Adipati pertama Sumenep, yang melibatkan sebanyak 1.033 penampil dari berbagai latar belakang jenis kesenian.

Dalam drama tersebut dikisahkan, Arya Wiraraja bersilaturahmi ke beberapa kerajaan di Nusantara. Selanjutnya kembalinya lagi ke Sumenep. Adipati Arya Wiraraja disambut masyarakat dengan riang gembira dengan membawakan persembahan hasil bumi.

Selain itu ditampilkan pula pementasan tari Muang Sangkal, yang pada maksud pementasan itu untuk menolak balak dilanjutkan dengan aksi dari 31 personil polisi cilik, 180 penampil drama bertajuk “Sumenep Rumah Kita”. Juga ada penampilan musik tradisional saronen yang berjumlah 20 group, tari topeng, kirab 750 empu keris, 200-an penari Muang Sangkal, termasuk 200-an pemusik hadrah, lebih dari 200 penari.

Dalam sambutan Bupati Sumenep, A Busyro Karim, menyampaikan bahwa, pertunjukan acara Semarak 750 Tahun Sumenep, menggambarkan sekaligus memberikan beberapa pesan yang dapat diambil, yaitu keberagaman yang dikelola dengan baik bisa menjadi kekuatan untuk membangun bangsa.

“Kita bisa membayangkan, dipertunjukkan acara itu terdapat dari berbagai bahasa, suku, dan penampilan yang berbeda-beda, ketika diramu maka menjadi kekuatan yang luar biasa,” tuturnya.

Menurutnya lagi, ada sisi lain yang disampaikan kepada para khalayak, yaitu bahwa Kabupaten Sumenep merupakan salah satu daerah yang indah dan majemuk. “Dengan potensi yang juga luar biasa sehingga harus dipertahankan dan terus ditingkatkan dari hari ke hari, sehingga Sumenep ini bisa menjadi ‘Rumah Kita’ semua,” jelasnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora), Carto, selaku leading sector dalam pelaksanaan kegiatan itu mengatakan, bahwasanya Semarak 750 tahun Sumenep 2019 memang di konsep berbeda dari sebelumnya.

“Semarak hari jadi tahun ini memang kami kemas berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pelaksanaannya pun di malam hari, tidak siang hari seperti tahun-tahun lalu,” ungkapnya.

Di informasikan pula sebagai kegiatan puncak di Hari Jadi Kabupaten Sumenep yang ke 750 tahun 2019, nantinya akan digelar upacara pada tanggal 31 Oktober. Serta yang dilanjutkan dengan Rapat Paripurna Istimewa DPRD Sumenep, dengan memakai baju adat bangsawan dan menggunakan bahasa Madura. (And, Yas)