Sambut HUT Kemerdekaan RI, Forkopimda Sumenep Gelar Syukuran Bersama Rakyat

Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep bersama Jajaran Forkopimda dan ribuan tokoh masyarakat gelar acara syukuran memperingati HUT RI Ke 74 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2019. Jum’at 16/08.

Bertempat di depan Masjid Jamik Sumenep, sekitar pukul 19.50 wib, dihadiri oleh Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si, Ketua TP PKK Kab. Sumenep, Ibu Hj. Nurfitriana Busyro Karim, Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, SH, Wakil Ketua TP PKK Kab. Sumenep, Ibu Nia Kurnia Ahmad Fauzi, Sekretaris Daerah Sumenep, Ir. Edy Rasiyadi, M.S, Ketua Dharma Wanita Kab. Sumenep, Ibu Ima Edy Rasiyadi.

Para anggota Forkopimda juga tampak hadir, diantaranya Dandim 0827 Sumenep, Letkol Inf Ato Sudiatna beserta istri, Kapolres Sumenep, AKBP Muslimin, S.Ik. beserta istri, Kajari Sumenep, Bambang Panca Wahyudi Hariyadi, SH, MH. beserta istri, Ketua Pengadilan Negeri Sumenep, Ahmad Bukhori, SH. MH. beserta istri, Ketua Pengadilan Agama Sumenep, Drs. Subhan Fauzi, SH. MH. beserta istri.dan banyak lainnya.

Dalam sambutan yang dilakukan Bupati Sumenep, Dr. Kh. A. Busyro Karim mengingatkan, kemerdekaan merupakan hasil dari pengorbanan para pejuang bersama sama dengan masyarakat terdahulu dan harus kita syukuri oleh kita semua.

“Kita harus mengetahui sejarah masa lalu bangsa kita, dengan begitu kita bisa merumuskan, cara membangun, mengelola sistem pemerintahan agar menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.

Bupati juga menekankan penanaman jiwa nasionalisme pada generasi muda, dimulai sejak dini diterapkan pada anak anak kita. Ia juga menjelaskan, sikap nasionalisme tidak bertentangan dengan aqidah.

“Ada beberapa surat dalam Al-Quran yang mengisahkan jiwa nasionalisme para nabi, terutamanya Nabi Ibrahim AS,” terangnya.

Menurutnya lagi, persatuan dan kesatuan di Indonesia akan terbentuk dengan baik jika semua pemeluk agama berjalan sesuai ajaran agama masing masing dan semua agama di Indonesia menjaga toleransi dalam bermasyarakat dan beragama. Begitu pula pada para penguasa, “agama dan penguasa merupakan dua sisi yang berdampingan dan berjalan beriringan agar pemerintahan negara ini makmur dan tentram,” tambahnya.

Senada dengan yang diucapkan bupati, Dandim 0827 Sumenep, Letkol Inf. Ato Sudiatna menambahkan, terciptanya suatu kondisi pemerintahan yang baik dan aman maka harus berjalan sesuai dengan ajaran agama masing masing dan semua agama tidak mengajarkan kekerasan tetapi menciptakan keamanan dan kedamaian.

“Kita harus menjauhkan sikap fanatisme dan ego sektoral dalam kehidupan bermasyarakat dan itu semua sudah terdapat dalam Al Quran yang harus kita lalukan setiap hari dalam masyarakat,” pungkasnya. (and/pendim)