Petani Longos Puas, Tanam Inpari 42 Hasil Meningkat

Sumenep, Jatim| suaranasionalnews.co.id Guna mendongkrak hasil produksi yang pastinya berimbas pada peningkatan ekonomi, H. Wildan, Ketua Poktan Tunas Harapan, Desa Longos, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menanam varietas Inpari 42 Agritan GSR.

Dan benar adanya, hasil yang diperoleh untuk tahun ini meningkat dua kali lipat, berdasarkan pengalaman sebelumnya produktivitas yang mereka capai hanya berkisar 5.5 sampai 6 Ton/Ha. Setelah mengikuti anjuran dari Petugas Penyuluh dari Dinas Pertanian untuk memakai Inpari 42 Agritan GSR hasil yang diperoleh mencapai 10,2 Ton/Ha.

“Allhamdulilah hasil produksi untuk saat ini berlipat ganda, berkat saran petugas penyuluh untuk mengganti varietas,” ujar H. Wildan. Senin 06/04/2020.

Dijelaskan pula oleh Delly Hos Kapila SP, Musim ini adalah pertama kalinya anggota poktan Tunas Harapan menanam varietas Inpari 42 Agritan GSR. Mereka membeli benih sebanyak 2 kwintal secara swadaya.

Hasil ubinan menunjukkan bahwa produktivitas Inpari 42 Agritan GSR milik Bapak H. Wildan yaitu sebesar 10,2 Ton/Ha dengan kadar air 25.6%.

“Alhamdulillah, hasil panen meningkat. H. Wildan sebagai ketua kelompok tani, beliau layak menjadi panutan anggota lainnya. Sedari awal, beliau bersedia mengikuti anjuran dari Petugas Penyuluh,” terangnya.

 

Delly juga menerangkan, varietas unggul baru Inpari 42 Agritan GSR dianggap lebih tahan penyakit Blast dan Hawar Daun Bakteri serta sesuai dengan agroklimat setempat,

 

Dengan metode seleksi benih menggunakan larutan garam, aplikasi pembenah tanah, tanam dengan system jajar legowo 2:1, aplikasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dari akar bamboo selama persemaian dan saat pindah tanam, aplikasi pestisida nabati dari daun mimba, srikaya dan sirsak secara rutin, aplikasi POC (Pupuk Organik Cair) dan pemupukan berimbang, performa tanaman berumur 30 HST ini akan jadi maksimal, melampaui tanaman padi sekitarnya yang notabene merupakan varietas Ciherang dan IR 64.

“Harapan kami selanjutnya bahwa informasi dan teknologi yang sudah Petugas Penyuluh sampaikan bisa ditularkan kepada petani-petani lainnya, demi pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) petani menuju petani mandiri dan sejahtera,” tutup Delly Hos Kapila SP. (And, ELL)