Enrekang | suaranasionalnews.co.id – Bupati Enrekang Muslimin Bando memimpin Rapat Lintas Perangkat Daerah, Selasa 7 April. Agendanya yaitu Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran.
Rapat tersebut dilaksanakan menggunakan aplikasi Zoom. Diikuti oleh Sekda, pimpinan DPRD, para kepala OPD serta para camat.
Bupati menginstruksikan agar penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran, dilakukan dengan tetap berpedoman pada aturan yang berlaku.
MB menyampaikan setidaknya lima prinsip penyusunan. Yakni eesien efektif dan berkesinambungan, anggaran yang mengikuti program, jelas output dan income-nya, sesuai kemampuan keuangan daerah, sinergis antar OPD, dan sinergis antar provinsi dan pusat.
“Selain itu saya juga menekankan agar mencari sumber pendanaan lain, dari PAD dan peluang bantuan keuangan dari provinsi dan pusat,” urai Bupati.
Dalam laporannya saat membuka rapat, Sekda Dr H Baba memaparkan terdapat sejumlah aspirasi dari Musrenbang yang sudah ditampung pemerintah.
Diantaranya sekira 7000 aspirsi dari musrenbang reguler, 200 aspirasi dari musrenbang anak, 86 aspirasi dari musrenbanh gender dan 278 aspirasi dari musrenbang kemiskinan.
Sementara terkait anggaran penanganan Covid-19, Sekda meminta seluruh OPD menyesuaikan dengan keuangan daerah. Sekda menyebut ada beberapa pos anggaran yang di-rsionalisasi.
Yakni belanja barang dan jasa, makan minum, ATK, fotokopi dan penggandaan. Selanjutnya pengadaan kendaraan dinas, hingga belanja modal yang tidak prioritas.
——–+
Bupati Enrekang : Pejabat Sekalipun Harus Patuhi SOP Jika Melintas di Pos Siaga Covid-19
ENREKANG — Bupati Enrekang Muslimin Bando menginstruksikan jajarannya, agar selalu patuh pada Standard Operational Procedure (SOP) yang ditetapkan Gugus Tugas Covid-19.
Hal itu ia sampaikan saat memimpin video conference dengan jajarannya, Selasa 7 April.
Kepatuhan pada SOP Gugus Tugas, utamanya jika berkaitan dengan upaya pencegahan covid-19. Misalnya saat melintasi pos siaga covid-19, atau pos jaga di desa-desa.
“Apapun status kita, bahkan pejabat sekalipun, setinggi apapun pangkatnya, harus ikuti dan patuhi SOP gugus tugas!,” tegas MB.
Dia tidak ingin ada pejabat yang enggan turun dari mobilnya, jika melintasi pos. “Turun ki supaya disemprot. Saya sendiri bersama ibu, kalau melewati pos pasti saya turun. Jangan sampai justru kita yang membawa virus,” ujarnya.
MB menambahkan, Enrekang saat ini masih berstatus zona hijau. Artinya belum ada kasus positif covid-19. Namun ia meminta semuanya hati-hati dan menerapkan standar tinggi dalam mewaspadai virus.
“Maka dari itu, saya bangga dan memberi penghargaan yang setinggi-tingginya kepada masyarakat yang bahu membahu melawan dan mengantisipasi virus ini. Semoga dengan ikhtiar kita dan pertolongan tuhan yang maha kuasa, Enrekang tetap nol kasus positif,” harap MB.
(Fajar Udin)