Oknum Perawat PKM Pasongsongan Informasikan Rumah Sakit se Kabupaten Tak Tangani Pasien BPJS

Sumenep, Jatim| suaranasionalnews.co.id Banyak pihak yang mengecam sikap salah satu oknum perawat yang bertugas di Puskesmas Pasongsongan, yang mengatakan pada masyarakat atau pasien setempat bahwa seluruh rumah sakit di Kabupaten Sumenep sudah tidak bisa melayani pasien pemegang kartu BPJS ataupun KIS.

Diungkap kan oleh Badaruddin, salah satu anggota keluarga dari Muzairi (45), pasien pemegang kartu BPJS asal Dusun Benteng, Desa Pasongsongan, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur pada tim media ini.

Permasalahan bermula saat salah satu perawat yang bertugas di Puskesmas Pasongsongan merujuk Muzairi, pasien dengan keluhan gagal ginjal dan harus secepatnya dilakukan cuci darah, untuk mendapatkan tindakan medis dari Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Sumenep.

Badaruddin dan Kartu KIS milik Muzairi

 

Namun oknum perawat tersebut menolak untuk merujuk Muzairi sebagai pasien BPJS dengan alasan bahwa semua rumah sakit, baik RSI, RSU Sumekar dan RSUD Sumenep sudah kehabisan kamar bagi pasien BPJS. Dengan terpaksa pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk menandatangani surat permohonan rujukan sebagai Pasien Umum.

“Bilangnya sudah penuh, tidak ada kamar atau tempat lagi untuk pasien BPJS. Dengan terpaksa kita harus mau didaftarkan ke rumah sakit sebagai pasien umum,” ujar Badaruddin.

Alhasil Muzairi pun didaftarkan sebagai pasien umum di RSU Sumekar. Tim media juga mengklarifikasi pernyataan oknum perawat tersebut pada pihak Rumah Sakit Umum Sumekar, dan hasilnya sangat bertolak belakang dari pernyataan oknum perawat Puskesmas Pasongsongan.

Wahedi, petugas dari Bagian Humas Rumah Sakit Umum (RSU) Sumekar menegaskan pada tim media bahwa, sampai detik ini pihak RSU masih dan tetap akan menerima pasien BPJS maupun KIS.

“Sangatlah tidak benar jika RSU Sumekar menolak pasien BPJS/KIS, kami masih menerima kok. Dan untuk kamarnya pun masih banyak tersedia,” pungkasnya.

Badaruddin menambahkan, pihak keluarga sangat kecewa atas perbuatan dari oknum perawat tersebut. Apa alasan sebenarnya hingga si oknum perawat berani menyatakan bahwa semua rumah sakit sudah tidak bisa menangani pasien BPJS.

“Kami sangat kecewa atas pelayanan Puskesmas Pasongsongan, terutamanya pada oknum perawat yang telah memberikan informasi yang salah pada keluarga kami,” tandas Badaruddin.

Tim media juga mencoba untuk konfirmasi kan pada Kepala Puskesmas (Kapus) Pasongsongan ataupun pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep tentang adanya oknum perawat PKM Pasongsongan yang telah berani menyatakan pada masyarakat bahwa semua rumah sakit se kabupaten tidak bisa menangani pasien BPJS. Namun sampai berita di publish, belum ada tanggapan apapun dari pihak-pihak tersebut. (And, Tiem)