Harga Garam Anjlok, Aliansi Pemuda Petani Tolak Impor Garam

Sumenep – Puluhan demonstran yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda Petani Garam. Aksi menabur garam di pintu masuk Kantor DPRD Sumenep, Jawa Timur, Jumat 19/0

Dalam aksi tabur garam didepan pintu masuk gedung DPRD Sumenep. Mereka berharap harga Garam tidak lagi turun dan makin tidak menentu.

“Harga garam rakyat saat ini hanya Rp 400 per kg. Anjloknya harga karena pemerintah mengimpor garam,” kata korlap aski Edi Zuu dalam orasinya.

Maka dari itu, pihaknya meminta anggota DPRD Sumenep menyampaikan aspirasi tersebut terhadap Pemerintah Pusat agar tidak lagi mengimpor garam. Supaya harga garam rakyat kembali stabil.

“Sebelum pemerintah mengimpor, harga garam rakyat Rp 1,5 juta per ton,” ucapnya.

Disamping itu, mereka meminta agar pemerintah memberikan subsidi kepada para Petani Garam. Hal itu perlu dilakukan sebagai bentuk pemberdayaan dan pengembangan terhadap Petani Garam di Kota Keris ini.

“Kami para petani butuh pemberdayaan. Supaya bisa meningkatkan kualitas garam rakyat,” tukasnya.

Sementara itu, kedatangan pemuda Petani Garam langsung ditemui Ketua DPRD Sumenep, H. Herman Dali Kusuma. Politisi PKB ini menegaskan pihaknya pro rakyat.

“Kami pro rakyat. Kami siap menggendong (para pendemo) ke mana-mana,” katanya.

Setelah bertemu ketua DPRD Sumenep para Demonstran membubarkan diri dan akan kembali jika tuntutan nya tidak tercapai. (riel, tim)