Dialogis Bersama Insan Pers Jadi Acara Puncak HUT PT. Garam ke 74/2019

Sumenep, Jawa Timur – Rangkaian kegiatan untuk memeriahkan hari ulang tahunnya (Hut) yang ke 74, PT Garam (Persero) menggelar silaturahmi dialogis bersama rekan-rekan media yang bertugas di wilayah kabupaten Sumenep, bertempat di kantor PT Garam yang berada di jalan raya Kalianget, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kamis (31/10/2019).

PT Garam (Persero) dalam silaturahmi dialogis itu mengambil tema tumbuh, berkembang dan berinovasi, yang dihadiri sejumlah media, baik cetak maupun online.

Direktur Utama (Dirut) PT Garam (Persero), Budi Sasongko, menyampaikan bahwa 31 Oktober 2019 merupakan Peringatan Hari Ulang Tahun PT Garam (Persero) yang telah mencapai usia 74 tahun, suatu proses perjalanan yang cukup panjang untuk sebuah korporasi tumbuh dan berkembang untuk menentukan eksistensi sekaligus menunjukkan jati diri dengan terus berinovasi.

Sebagai bentuk rasa syukur kami, dengan melakukan berbagai kegiatan antara lain istighosah dan tausiyah, upacara bendera dan tasyakuran, serta jalan-jalan sehat bersama masyarakat luas.

Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat mempererat, kesatuan dan memperkokoh ikatan tali kebersamaan baik untuk karyawan maupun lingkungan sekitar.

“Termasuk silaturahmi dialogis dengan rekan-rekan media ini,” paparnya.

Dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat, tantangan PT Garam (Persero) ke depan terus harus berinovasi dan bergerak dari industri hulu ke hilir (hilirisasi).

Pada tahun ini kami memiliki 2 pabrik garam industri yang berlokasi di Segoromadu Gresik dan Camplong. Awal tahun depan akan menyusul beroperasi pabrik di Manyar yang bekerjasama dengan BBPT, serta akan menambah lagi pabrik baru di Segoromadu Gresik berkapasitas 10 ton/jam.

Disamping produk garam olahan PT Garam (Persero) juga tenis berinovasi dengan mengembangkan produk-produk derivat melalui pengelolaan sumber daya air iaut bekerjasama dengan investor swasta.

“Dan ke depan core bisnis PT Garam (Persero) bukan lagi pada pengelolaan garam bahan baku, melainkan pada pengelolaan air laut sebagai sumber energi dan mineral,” tutupnya. (And, Yas)