Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur kembali lakukan inovasi dengan melaksanakan Program Pencanangan Kampung Inseminasi Buatan (IB). Selasa 06/08.
Program tersebut di launching langsung oleh Bupati Sumenep, Dr. Kh. A Busyro Karim. M. Si, di dilapangan Desa Guluk guluk, Kecamatan Guluk guluk, Kabupaten setempat. Dan dihadiri oleh Drh Wemmi Niamawati, MMA Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Kepala IB Jatim, dr. S Wahyudi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumenep, Ir Bambang Heriyanto, M.Si, Ketua PKK Sumenep, Nurfitriana Busyro Karim, serta para Forkopimda setempat.
Program Pencanangan Kampung Inseminasi Buatan (IB) tersebut merupakan bentuk upaya dari Pemkab untuk terus meningkatkan populasi sapi di Kabupaten Sumenep. Dijelaskan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumenep, Ir. Bambang Heriyanto, M.Si, saat ini Kabupaten Sumenep merupakan salah salah satu kabupaten di jawa timur yang memiliki populasi ternak sapi terbanyak se Jawa Timur yaitu sebanyak 367 ribu 362 ekor.
“Jadi, pencanangan kampung Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik, cara termudah untuk mengawinkan sapi, inseminasi buatan ditujukan untuk meningkatkan produksi dan populasi ternak sapi khususnya di kabupaten Sumenep,” ujarnya.
Lanjut Bambang, inseminasi buatan masih menjadi tujuan peternak dalam meningkatkan produktifitas maupun mutu genetik dimana hasilnya sudah banyak dirasakan masyarakat Sumenep, dan pencapaian IB di Sumenep juga mulai tahun 2016 sampai 2019 menunjukkan peningkatan yang luar biasa.
Hal ini, kata dia, juga mendorong generasi muda dalam pencanangan kampung IB sebagai basis peningkatan pembangunan di bidang peternakan, bahkan mendukung generasi muda untuk kembali membangun desanya melalui budidaya ternak sapi, untuk memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat.
“Pencanangan kampung IB adalah upaya menjadikan kampung sebagai basis pembangunan di bidang peternakan, karena sangat sinergis dengan Visi Pemprov Jatim mewujudkan masyarakat yang adil, sejahtera, unggul dan beradab dengan tata kelola pemerintahan yang berpartisipatoris, inklusif melalui kerja bersama dan semangat gotong royong,” ucapnya.
Wemmi juga menjelaskan, bahwa wujud pengejawantahan Nawa Bhakti yaitu Jatim Agro. Dimana, Peternakan merupakan bakti agro ke 6 untuk mewujudkan sektor pertanian, peternakan, perikanan, darat dan laut, kelautan dan kehutanan untuk mewujudkan kesejahteraan petani dengan penguatan program petik, olah, kemas, dan jual.
“Program pencanangan kampung IB di Kabupaten Sumenep selaras dengan program Kementrian pertanian melalui Dirjen peternakan dan kesehatan hewan telah melaksanakan UPSUS SIWAB (Usaha Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting), “sekaligus merupakan program prioritas Pemprov Jatim yang akan menjadikan 2019 sampai 2024 sebagai Intan Selaksa (Inseminasi Buatan sejuta lebih anakan sapi),” tambahnya.
Bupati Sumenep, Dr KH A Busyro Karim sangat mengapresiasi, ini bentuk kerja keras Pemkab Sumenep dalam hal ini Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumenep, “kita harus bersyukur, karena hanya di Kabupaten Sumenep ini ada kampung IB secara nasional,” pungkasnya.
Bupati Sumenep sangat mengharapkan Kampung IB bisa terus eksis, Pemkab Sumenep beserta Provinsi Jawa Timur terus mengupayakan kemajuan dari Kampung IB.
‘Kita inginkan kampung IB ini tidak hanya 4 tahun hilang begitu saja pasca dicanangkan saat ini. Dengan itu butuh kerja sama, kebersamaan semua pihak yang ada di Kabupaten Sumenep, provinsi dan pusat dan lain-lainnya,” harapnya. (and)