Dandim 0827 Dampingi Bupati Sumenep Lepas Jama’ah Haji Kabupaten Sumenep 1440 H/2019 M

Sumenep – Jamaah Haji dari Kabupaten Sumenep pada tahun 2019 yang akan diberangkatkan pada hari Minggu tanggal 7 Juli 2019 secara bersamaan kloter 6 dan 7 menuju Surabaya dan jama’ah akan dilepas secara simbolis oleh Bupati Sumenep.

Dandim 0827 Sumenep Letkol Inf Ato Sudiatna mendampingi Bupati Sumenep dalam acara Manasik Akbar dan Pelepasan Simbolis Jamaah Calon Haji Kabupaten Sumenep Tahun 1440 H / 2019 M.

Acara tersebut dilaksanakan hari ini, Kamis tanggal 4 Juli 2019 mulai Pukul 08.30 WIB hingga seledai, berempat di Gedung Korpri Jl. Dr. Cipto Kel. Pajagalan Kec. Kota Kab. Sumenep.

Acara tersebut dihadiri langsung bupati Kab. Sumenep DR. KH. A  Buya Busyro Karim, M.Si kemudian Dandim 0827 Sumenep Letkol Inf. Ato Sudiatna, Kapolres Sumenep diwakili Waka Polres Sumenep Kompol Sutarno, S.Sos, Sekda Pemkab Sumenep Ir. Edy Rasyiadi, M.Si, Kepala Kemenag Kab. Sumenep Plt. H. Mokh. Hanif , S.Ag, M.Sy.

Bupati Sumenep menyampaikan, dengan rasa syukur kepada Allah SWT calon jemaah haji sebanyak 752 dari Sumenep merupakan kehendak dan takdir Allah, apalagi dari seluruh Indonesia jumlahnya mencapai ribuan yang akan berangkat haji.

Bupati berharap kepada para jama’ah untuk menjaga kesehatan, dimana dari sekian calon jemaah haji saat ini ada yang berusia kurang lebih 80 tahun, apalagi saat ini cuaca di Mekkah mencapai 40°.

“Tentunya cuaca di Tanah suci dengan yang ada di daerah kita tinggal tidak sama, maka perlu penyesuaian dengan menjaga kondisi bapak dan ibu di Mekah Almukarimah, serta jaga nama baik negara kita dengan tidak melakukan hal yang dilarang Pemerintah Arab Saudi ” ungkapnya.

Dalam kesempatan lain Dandim 0827 menyampaikan, Para jama’ah haji yang akan berangkat harus tetap jaga kesehatan dan faktor keamanan, baik keamanan personel atau jiwa maupun keamanan materiil mulai uang dan perlengkapan lainnya.

Menurut pengalaman yang sudah sering terjadi di Tanah suci adalah, kehilangan tas paspor, uang, HP, jam tangan karena adanya pencurian yang dilakukan orang yang tidak dikenal, baik dalam perjalanan bahkan dalam masjid Nabawi dan masjidil Haram.

Masih kata Dandim bahwa tidak hanya pencurian bahkan penipuan ataupun adanya calo-calo penciuman hajar aswad dan jasa pendorong kursi roda pada saat Tawaf dan Sa’i.

” Jamaah harus tetap waspada, jangan membawa barang berharga atau uang terlalu banya dikala beribadah di Masjid Nabawi ataupun Masjidil Haram, cukup bawa seperlunya, usahakan selalu komunikasi dengan para petugas dari Indonesia yang berseragam dan beridentitas ,”tutup Letkol Ato. (And/pendiam)