Baru Seumur Jagung Dibangun, Kondisi Rabat Beton Mambang Desa Bunbarat Rusak Parah

Sumenep, Jatim – Banyak pihak yang mempertanyakan, terkait mutu serta kualitas dari pembangunan jalan rabat beton yang berlokasi di Dusun Mambang, Desa Bunbarat, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Pasalnya, ruas jalan yang jadi penghubung antara Rt. 08/02 – Rt. 10/02 saat ini kondisinya telah rusak parah, padahal jalan tersebut dibangun tahun 2017 lalu dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 176.487.000 yang bersumber dari Dana Desa (DD) Bunbarat 2017.

Berdasar pada informasi dari salah satu tokoh masyarakat setempat yang namanya tidak ingin dipublikasikan, proyek jalan rabat beton di Dusun Mambang tersebut terbagi menjadi 3 volume yang berbeda. Minggu 10/11.

Yang pertama dengan panjang 130 meter, lebar 02 meter, kedua dengan panjang 195 meter, lebar 1.5 meter, dan yang terakhir panjang 487, dengan lebar hanya 1 meter.

“Kondisi fisik dari jalan rabat beton yang menghubungkan antara Rt 08 sampai Rt 10 telah rusak parah, padahal baru dibangun tahun 2017 lalu. Bukan itu saja, volume dari ruas jalan tersebut tidaklah sama, terbagi jadi 3 dengan panjang dan lebar yang bervariasi,” ujarnya.

Menurutnya lagi, ada dugaan telah terjadi penyimpangan pada proyek ratusan juta yang bersumber dana pada DD 2017 tersebut. Indikasinya dalam pelaksanaan kegiatan, jalan rabat beton tersebut tidak sesuai dengan bestek dan pastinya sangat melenceng dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dilaporkan.

“Dengan melihat kondisinya yang telah rusak parah, timbul dugaan jalan rabat beton tersebut dikerjakan secara asal-asalan. Tidak memakai/komposisi bahan material yang berkualitas sesuai dengan bestek dan indikasinya telah terjadi mark-up pada proyek pembanguan Jalan Rabat Beton DD 2017,” pungkasnya.

Dari hasil pantauan tim media di lapangan, memang ditemukan adanya kerusakan yang cukup signifikan pada ruas jalan tersebut. Kondisi fisik jalan rabat beton tampak rapuh, pada bagian sisi badan jalan terlihat retak bahkan banyak pula yang telah pecah, sisi badan jalan tersebut sangat rentan dan mudah hancur saat di injak.

Tim media juga telah lakukan konfirmasi pada Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat, menurutnya kondisi jalan rabat beton tersebut memang penuh tanah/berdebu pada bagian tengah dan banyak yang pecah atau hancur di bagian sisi nya.

Namun dengan tegas ia mengatakan, pihak BPD tidak mengetahui secara pasti pada pelaksanaan proyek tersebut. Baik secara komposisi bahan material yang dipakai dalam pembangunan jalan rabat beton yang dimaksud.

Ketua BPD Bunbarat juga mengaku pada tim media ini, pihaknya tidak mampu menjelaskan lebih lanjut terkait permasalahan proyek jalan rabat beton, menurutnya pihak BPD tidak memiliki dasar yang menjadi acuan untuk mengontrol setiap pekerjaan fisik yang ada di desa.

“Mohon maaf kami tidak bisa memberikan informasi lebih detail tentang masalah tersebut. Kami hanya terlibat pada tahap pengesahan RABDes, setelah itu tidak dilibatkan lagi dalam pelaksanaan pembangunan. Kegiatan dilaksanakan secara swadaya, dan kami tidak memiliki dasar untuk mengontrol/mengawasi pekerjaan fisik yang dilakukan oleh pihak Desa Bunbarat,” terangnya panjang lebar.

Tim media ini juga telah mencoba konfirmasi pada aparatur pemerintahan desa setempat, namun pihak Aparatur Desa Bunbarat belum bisa berkomentar banyak dengan alasan masih menunggu keputusan/kebijakan dari kepala desa baru, yang terpilih dalam Pilkades Serentak 2019 kemarin. (Tiem, *Red)