Sumenep – Bertujuan untuk melaksanakan ritual yang telah dilaksanakan secara turun temurun oleh keluarga besar masyarakat Aeng Tong-tong dan Keraton Sumenep, Empu Sanamo dan Empu Hasyim yang berasal dari desa Aeng Tong-tong, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa timur lakukan ritual pengambilan air untuk proses penjamasan pusaka leluhur desa Aeng Tong-tong dan pusaka Keraton Sumenep.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian event Visit Sumenep 2019 yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya lokal Kabupaten Sumenep pada luar daerah, sekaligus bentuk pelestarian terhadap budaya lokal agar tidak tergerus oleh banyaknya budaya-budaya dari luar.
Empu Sanamo menjelaskan, dalam proses penjamasan pusaka Keraton Sumenep dan pusaka Leluhur Aeng Tong-tong memakai air yang diambil dari tujuh sumber mata air berbeda. Yang pertama di mulai dari sumber mata air di Taman Sareh Keraton Sumenep. Senin (02/09).
“Pengambilan air di 7 (tujuh) sumber mata air ini merupakan penyesuaian dari hitungan hari yang adanya 7 hari dan 7 penciptaan lapis bumi juga 7 lapis langit, ritual ini merupakan peninggalan para leluhur sehingga kami wajib untuk melestarikannya,” ungkap Empu Sunamo.
Ia juga menjelaskan, ketujuh sumber mata air tersebut diantaranya adalah Taman Sareh Keraton Sumenep, di desa Langsar, desa Tanah merah, desa Serah, desa Talang desa Lembung dan desa Aeng Tong-tong. Sedangkan untuk pusaka yang akan di lakukan prosesi penjamasan sebanyak 8 (delapan) pusaka yang terdiri dari pusaka leluhur masyarakat desa Aeng Tong-tong dan pusaka Keraton Sumenep.
“Sebelum prosesi penjamasan yang akan di gelar pada hari Minggu 08 September 2019 terlebih dahulu akan diadakan pengajian ditempat tempat leluhur di desa Aeng Tong-tong tepatnya di buju’ (punden) Agung,” tambahnya lagi. (And)