Tuduhan dan Salah Paham Yang Dialami Warga Lugjag Desa Pengantigan Bikin Resah

Banyuwangi | suaranasionalnews.co.id   keresahan Warga yang di duga terkena covid 19 dari dusun Lukjag desa Pengantingan kecamatan Rogojampi  dari pernyataan  puskesmas Gitik / tetapi 3 pilar telah mengklarifikasi adanya tudingan yang salah paham yang di terima oleh masyarakat Lugjag.

Dari 3 pilar yang hadir serta forpinka, yaitu Danramil, kapolsek Rogojampi, camat Rogojampi dan kepala desa dan perangkatnya.

Menurut Dokter Pemeriksa Uptd puskesmas gitik Dr  Nastiti Putri  A Riani  menyatakan, ketika pak lukman mengikuti rapit test  kami berikan penjelasan pada pak Lukman  supaya isolasi diri di rumah karena 14 hari selama menunggu kabar hasil swap, ungkapnya.

Dilanjutkan Danramil  Akp Misdari mejelaskan, kita semua masih dalam menghadapi musibah covid 19, yang mana kita bersyukur dalam klarifikasi yang mana salah paham yang di alami oleh pak Lukman sekeluarga jadi pembelajaran kita semua yang kumpul di sini apalagi dari 3 pilar ini, yang menghadiri di aula desa Pengantigan kecamatan Rogojampi  untuk memberikan sikap pada semua baik masyarakat  sekitarnya mari kita pupuk  bersama untuk bisa mendinginkan suasana yang panas menjadi dingin artinya tidak panik dan juga tidak resah menghadapi Pandemic covid 19 ini, ulasnya.

Disambung oleh kapolsek rogojampi AKBP. Agung menghimbau, kita semua keluarga bukan musuh yang kita berikan harapan untuk  sadar diri dalam mengalami covid 19 ini maka ketika saya dapat surat dari kepala UPTD puskesmas Gitik bahwa warga dusun Lugjag ada yang terkena covid 19  tetapi laporan atas nama pak H Lukman masih  Reaktif  sehingga kami langsung mengumumkan untuk bisa mengikuti protokol kesehatan supaya masyarakat bisa menjaga kesehatan dan tetep terjaga kesehatannya supaya tidak terkena penyakit corona virus ayo masyarakat ikuti protokol kesehatan jangan anggap enteng penyakit ini, tegasnya.

Keterangan dari Kades Pengantigan  Mulyadi menyampaikan, saya koordinasi sama puskesmas dan juga  gugus tugas yang memberitahukan lewat Bidan ke saya untuk masyarakat supaya semua masyarakat tetap tawakal dan sabar jangan sampai panik dari semua itu wajib semua masyarakat ikuti protokol kesehatan yang telah di disosialisasikan baik dari gugus tugas dan di siarkan ke masjid juga mobil keliling supaya kita tidak panik dan bingung dan takut, harus bisa menjaga jarak, pakai masker, dan jaga kesehatan olah raga., ulasnya.

Tetapi dari Narasumber Pak Lukmanul hakim warga dusun Lukjag yang ter tuduh lewat  status temen anaknya di vonis covid 19 mengatakan, saya sangat resah dan terharu yang mana anak saya yang kuliah dapat kabar seperti itu sangat kaget dan bingung langsung pulang dari kuliahnya mengabarkan kepada saya, katanya Yuli anak saya bilang ini benar ta yah ada kabar ayah telah terkena Corona virus dengan kaget dan menangis, padahal ketika saya periksa di puskesmas  ikut rapit test  dan saya tidak di beri hasil surat rapit test tetapi saya di beritahu oleh perangkat puskesmas, pak lukman sampean sekarang dalam Reaktif, dan tolong isolasi diri nanti satu minggu tgl 18/08/2018. hari selasa pukul 8.00 wib langsung di rumah sakit umum daerah ( RSUD) Banyuwangi, ujarnya.

Masih kata Lukman korban tersisihkan dari warga  menyampaikan, itulah saya sedih semua orang pada saya menjauh ketika saya keluar olah raga ke lapangan jadi saya bingung sebelum ada kabar yang benar saya tersisihkan mohon semua pada instasi baik masyarakat jangan sampai saya diginikan dan mengharap dibersihkan jangan sampai semua memandang saya  orang terkena covid 19, tambahnya.

Dalam penelusuran tim telah mengklarifikasi semua ternyata Pak lukman belum terverifikasi covid 19 masih reaktif belum terkena dan masih menunggu kabar selanjutnya dari uap di RSUD Blambangan dalam kabar satu minggu lagi lebih lanjut masih dalam proses. (Hry)